nusabali

Krama Adat Kuta Gelar Nangluk Merana dan Pamelehpeh Sasih

  • www.nusabali.com-krama-adat-kuta-gelar-nangluk-merana-dan-pamelehpeh-sasih

Krama adat Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta, Badung kembali menggelar upacara Nangluk Merana dan Pamelehpeh Sasih pada Soma Kliwon Krulut, Senin (11/12).

MANGUPURA, NusaBali
Bendesa Adat Kuta I Wayan Swarsa menjelaskan ritual ini bertujuan untuk menetralisir alam semesta dari hal negative, termasuk bencana alam dan dari segala serangan wabah penyakit. Pada upacara ini sebanyak tujuh Ida Ratu Pelawatan yang ada di Desa Adat Kuta, dilaksanakan upacara di setiap perempatan. Sebelum dilakukan upacara terhadap tujuh ratu pelawatan ini pada pagi harinya kegiatan diawali dengan pecaruan Nangluk Merana di Pantai Kuta.

“Kegiatan yang dilakukan oleh Desa Adat Kuta pada hari ini (kemarin) adalah kegiatan yadnya yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini kami sebut yadnya Nangluk Merana dan Pamelehpeh Sasih. Sesuai dengan pararem Desa Adat Kuta setiap sasih kanam yang juga bertepatan dengan kajeng kliwon dilaksanakan upacara nangkluk merana dan pamelehpeh sasih. Maknanya adalah kami yakin bahwa sumber penyakit maupun hal yang membuat hubungan tidak harmonis dibersihkan. Upacara ini juga bisa dikatakan sebagai upacara pembersihan,” katanya.

Pada ritual kali ini, puluhan warga kerauhan sambil menari, dan ada yang menancapkan keris ke bagian tubuhnya. Tujuh Ida Ratu Pelawatan, menurut Swarsa, dimaknai sebagai media untuk mengharmoniskan bhuana agung dan bhuana alit. Upacaranya dilaksanakan pada setiap perempatan dan pertigaan jalan. Dilaksanakan di persimpangan jalan karena sesuai dengan kosmologi, bahwa perempatan dan pertigaan adalah tempat persimpangan energi.

“Mengapa dilakukan di perempatan dan pertigaan? Itu sesuai dengan kosmologi bahwa perempatan dan pertigaan adalah persimpangan energi. Yang terlibat dalam kegitan ini adalah 13 banjar ada di Desa Adat Kuta. Nanti tujuh Ratu Ida Pelawatan setelah melakukan pecaruan di masing-masing pertigaan dan perempatan dilinggihkan di Pura Dalem Kahyangan,” ungkap Swarsa. *p

Komentar