nusabali

Diskop UKM Siap Turunkan Tim

  • www.nusabali.com-diskop-ukm-siap-turunkan-tim

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Gianyar, selaku instansi pembina LPD di Kabupaten Gianyar, selama ini tak mengetahui kondisi LPD Desa Pakraman Dlod Blungbang, Desa Kenderan, Tegallalang, sekarat.

Soal LPD Dlod Blungbang Sekarat


GIANYAR, NusaBali
Instansi ini akan tahu kondisi sebuah LPD jika telah menerima laporan dari pihak terkait. Hal itu disampaikan Kepala  Diskop UKM Gianyar Dewa Putu Mahayasa saat dihubungi per telepon, Rabu (6/12). Pejabat asal Tabanan ini sempat mengelak saat dimintai tanggapan terkait LPD itu. Alasannya, masih sembahyang di pura. Dia juga beralasan, belum dapat konfirmasi dari LP-LPD (Lembaga Pembina-LPD)

Kabupaten Gianyar terkait LPD Dlod Blungbang, sekarat itu. Kata dia, LP-LPD selaku pembina teknis LPD dari Provinsi Bali. Sedangkan instansinya hanya memantau perkembangan LPD. Saat ditanya tentang kompetensi  dan tugas instansinya terkait LPD terutama LPD bermasalah, mantan Staf Ahli Bupati ini mengaku, LP-LPD selaku pembina teknis melaporkan perkembangan LPD kepada bupati melalaui Diskop UKM. Setelah dilapori, pihaknya bersama tim gabungan dari LP-LPD, baru turun ke lapangan untuk membina LPD dimaksud. ‘’Untuk LPD Dlod Blungbang ini, besok (Kamis ini, Red) akan konfirmasi dulu dengan LP-LPD,’’ jelasnya.

Ketua LP-LPD Gianyar Ida Bagus Suastika, saat dimintai konfirmasinya, Rabu sore kemarin, belum bersedia memberikan keterangan. Alasannya, sedang ngiring pratima Ida Batara di desanya, Kapal, Badung.

Pada acara sosialisasi Ranperda LPD dari DPRD Bali di Balai Budaya, Gianyar, Kamis (12/1) lalu,  Kadiskop UKM Dewa Putu Mahayasa mengatakan di Gianyar hingga Desember 2015 ada 270 LPD tersebar di 7 kecamatan. Dari 270 LPD, LPD katagori sehat 155 LPD, cukup sehat 45 LPD, kurang sehat 29 LPD dan tidak beroperasi 31 LPD. Data ini belum temasuk LPD Dlod Blungbang yang sekarat.7lsa

Sebelumnya diberitakan, LPD Desa Pakraman Dlod Blungbang, sekarat. Karena sejak dua tahun lebih, tepatnya pertengahan 2015, LPD ini kesulitan membayar dana-dana nasabah baik tabungan maupun deposito. Kredit macet mencapai miliaran dari total aset LPD sekitar Rp 4 miliar.*lsa

Komentar