nusabali

Warga 'Nglurug' Kantor Desa Tukadaya

  • www.nusabali.com-warga-nglurug-kantor-desa-tukadaya

Warga mempertanyakan tindak lanjut penanganan kasus dugaan perselingkuhan Perbekel Tukadaya, Kecamatan Melaya. Warga mendesak agar perbekel dilengserkan.

NEGARA, NusaBali
Sejumlah warga Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, mendatangi kantor desa setempat, Rabu (6/12) pagi. Kedatangan warga yang sempat diterima Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat ini, mempertanyakan tindak lanjut penanganan kasus dugaan perselingkuhan Perbekel Tukadaya I Made Budi Utama.

Dalam pertemuan tersebut, warga mengaku kecewa tidak ada tindak lanjut penanganan kasus dugaan perselingkuhan perbekel, setelah kepergok tengah berdua di dalam mobil dengan istri warganya, Jumat (28/10) malam. Mereka meminta BPD mengambil tindakan tegas.

“Sudah lama tidak ada keputusan. Kami minta BPD menindaklanjuti. Intinya, warga ingin perbekel diberhentikan, karena sudah melakukan tindakan tidak sewajarnya sebagai seorang pemimpin di desa,” ujar salah satu perwakilan warga, I Gusti Putu Suryadi.

Ketua BPD Tukadaya I Ketut Suadia, seusai pertemuan tersebut mengatakan, BPD sudah memaparkan upaya yang ditempuh terkait tindak lanjut penanganan kasus dugaan perselingkuhan perbekel tersebut. Menurutnya, BPD juga sudah mengirim surat rekomendasi pemberhentian perbekel kepada Bupati Jembrana melalui Camat Melaya. Di mana sesuai hasil keputusan dalam rapat beberapa waktu lalu, BPD menilai perbekel sudah melakukan pelanggaran moral, dan melanggar sumpah janjinya sebagai panutan warga.

“Sebenarnya bola panas ini sudah kami lempar ke Pemkab, tetapi bola panas ini tidak kembali lagi. Dan sesuai pertemuan tadi (Rabu kemarin), diputuskan menunggu balasan sampai 9 Desember nanti,” kata Suadia.

Menurut Suadia, dirinya selaku Ketua BPD merasa sangat tertekan dengan masalah tersebut. Warga terus menanyakan tindak lanjut penanganan kasus tersebut, sehingga cukup mengganggu rutinitasnya.

“Ya saya terus ditelepon. Nanti sesuai hasil keputusan rapat tadi (kemarin), kalau sampai 9 Desember belum ada balasan surat yang kami kirim, BPD akan bersurat kembali. Dan dalam keputusan tadi, 9 dari 11 anggota BPD juga sudah hadir,” ujarnya.

Perbekel Tukadaya I Made Budi Utama ketika dikonfirmasi secara terpisah, Rabu kemarin, mengatakan, pergunjingan mengenai dugaan perselingkuhannya itu dinilai telah ditunggangi kepentingan tertentu. Dia yang sejak awal mengakui memang ada pertemuan dengan istri warganya itu, namun memastikan tidak ada perselikuhan seperti yang diduga warga, sudah meminta maaf kepada BPD maupun warga. “Pasti ada yang berkepentingan, dan sengaja isu ini digunakan untuk menggulingkan saya. Ini terasa sekali,” ucapnya.

Pertemuan antara warga dengan BPD Tukadaya, kemarin dijaga sejumlah aparat kepolisian. Penjagaan tersebut dilakukan karena ada informasi, puluhan warga dari perwakilan delapan banjar di Desa Tukadaya, akan ngelurug ke kantor desa. Namun yang datang hanya belasan orang. Terlebih, salah seorang warga yang ikut dalam pertemuan tersebut, mengaku tidak tahu agenda pertemuan menyoal dugaan perselingkuhan perbekel. Ia yang asal Banjar Berawan Tangi ini mengaku diajak ke kantor desa, karena akan ada pembahasan dana desa. *ode

Komentar