nusabali

Tebing Longsor Hancurkan Pura Taman

  • www.nusabali.com-tebing-longsor-hancurkan-pura-taman

Tebing setinggi 30 meter longsor menimpa Pura Taman, Desa Pakraman Kedui, Desa/Kecamatan Tembuku, Bangli, Senin (4/12).

Bencana di Desa Pakraman Kedui, Kecamatan Tembuku

BANGLI, NusaBali
Meski tak ada korban jiwa maupun terluka, namun sejumlah bangunan suci (palinggih) di Pura Taman hancur diterjang longsor Pantauan NusaBali di lokasi bencana, Selasa (5/12), tebing setinggi 30 meter yang longsor berada di bagian timur Pura Taman. Hingga kemarin, material longsoran berupa tanah bercampur batu masih menutupi sebagian areal Pura Taman, tempat suci yang lokasinya sulit dijangkau dan harus melewati jelan setapak menurun sekitar 200 meter dari jalan utama.

Prajuru adat dan krama pangempon Pura Taman yang berjumlah 162 kepala keluarga (KK) sebetulnya berada di lokasi bencana, Selasa kemarin. Namun, mereka belum melakukan proses evakuasi material longsoran, karena masih menunggu paruman (rapat adat).

Wakil Bendesa Pakraman Kedui, I Wayan Sudarma, mengatakan dirinya tidak tahu persis kejadian longsor di Pura Taman. Peristiwa longsor baru diketahui setelah seorang krama setempat, I Nengah Mudiantara, melaporkan Pura Taman diterjang longsor, Senin sore sekitar pukul 17.30 Wita.

Begitu mendapat informasi, Wayan Sudarma dan sejumlah prajuru desa langsung mendatangi Pura Taman. “Tapi, karena kondisi sudah mulai gelap, kami belum bisa mengecek kondisi palinggih yang hancur," ungkap Wayan Sudarma yang kemarin didampingi Kepala Dusun (Kadus) Kedui, I Wayan Kain Adnyana.

Barulah keesokan harinya, Selasa pagi, Sudarma bersama prajuru adat dan krama pangempon kembali ke lokasi untuk memastikan kondisi Pura Taman. Setelah dicek, ternyata banyak bangunan suci yang hancur diterjang kongsor, seperti Palinggih Penglurah, Palinggih Sanggaran, Gedong Penyimpenan, dan Bale Pelik. Bahkan, Palinggih Sanggaran dan Palinggih Penglurah masih tertimbun material longsor.

Selain menghancurkan palinggih, material longsor juga menghancurkan tembok penyengker sisi timur sepanjang 15 meter. "Bukan hanya itu, longsor juga menyebakan bangunan Bale Pesamuan retak-retak di bagian bataran dan lantai," papar Sudarma.

Menurut Sudarma, untuk evakuasi material longsor di Pura Taman, pihaknya masih menunggu hasil paruman. Lewat paruman itulah ditentukan dewasa ayu (hari baik) untuk upacara atur piuning sebelum evakuasi.

Sementara itu, Kadus Kedui, Wayan Kain Adnyana, mengatakan banguan suci di Pura Taman yang hancur diterjang longsor sejatinya baru dibangun (renovasi) sekitar 5 tahun silam. Upacara Ngenteg Linggih lan Mendem Pedagingan pasca renovasi rampung dilakukan 27 Desember 2012.

“Baru 5 tahun dibangun, kini sejumlah bangunan suci di Pura Taman malah hancur diterjang longsor,” ungkap Kain Adnyana di lokasi bencana, Selasa kemarin. Piodalan di Pura Taman sendiri digelar setahun sekali pada Purnamaning Kapitu. “Jadi, bencana longsor terjadi hanya sebulan menjelang piodalan,” keluh kain Adnyana. *e

Komentar