nusabali

Jatuh Saat Berkendara Sambil Nelepon, Tewas Dilindas Bus

  • www.nusabali.com-jatuh-saat-berkendara-sambil-nelepon-tewas-dilindas-bus

Pasca jatuh terpental dari motor Supra X bernopol DK 3558 ZT yang ditungganginya, korban Muhammad Dwi Junaidi Wibowo langsung dilindas Bus Megah DK 9062 GI yang melaju dari arah berlawanan

Kecelakaan Maut di Jalur Denpasar-Gilimanuk Kawasaan Desa Mengwitani

TABANAN, NusaBali
Kecelakaan maut yang merenggut korban nyawa terjadi di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Banjar Tatag, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung, Rabu (29/11) pagi. Korbannya adalah Muhammad Dwi Junaidi Wibowo, 19, pengendara motor yang tewas mengenaskan dalam kondisi kepala pecah akibat terlindas Bus.

Informasi di lapangan, saat kecelakaan maut tepat di depan bengkel Bintang Baru Motor kawasan Desa Mengwitani, Rabu pagi pukul 10.30 Wita itu, korban Dwi Junaidi Wibowo naik motor Honda Supra X bernopol DK 3558 ZT. Motor yang ditunggangi korban asal Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana ini melaju dari arah timur (Denpasar) menuju jurusan Gilimanuk.

Setibanya di lokasi TKP, motor korban tersenggol mobil yang tidak diketahui identitasnya. Ketika motornya tersenggol mobil, korban Dwi Junaidi diduga berkendara sambil nelepon. Karena motornya tersenggol mobil, korban pun jatuh terpental ke aspal.

Celakanya, korban terpental ke arah kanan (sisi utara jalan) di jalur arah berlawanan. Naas, pada saat bersamaan dari arah barat melaju kencang Bus Megah bernopol DK 9062 GI yang dikemudiakan Rusidin, sopir asal Mataram, NTB. Korban pun terlindas Bus Megah hingga tewas mengenaskan di TKP dalam kondisi kepala pecah.

Peristiwa maut tersebut kontan membuat histeris pengendara yang lewat di lokasi TKP. Namun, tak ada pengendara yang berani menolong Dwi Junaidi, karena kondisi korban sudah sangat mengenaskan. Arus lalulintas sempat macet hingga terjadi antrean kendaraan mengular sepanjang 3 kilometer, karena beberapa pengendara berhenti untuk menaruh uang di samping jasad korban.

Petugas kepolisian dan PMI Kabupaten Badung yang terjun ke lokasi TKP, sebagian mengevakuasi jasad korban Dwi Junaidi ke mobil ambulans. Slanjutnya, jasad korban dibawa ke RSUD Mangusada di Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Sedangkan pengemudi Bus Megah DK 9062 GI, Rusidin, diamankan ke Mapolres Badung di Mengwi untuk dimintai keterangannya.

Kasat Lantas Polres Badung, AKP Yoga Wiatmoko, mengatakan pihaknya sudah terjun melakukan olah TKP dan menggali keterangan saksi-saksi di lapangan. Dari situ korban Dwi Junaidi diduga kehilangan kesembangan, hingga kendaraannya jatuh dan tubuhnya terpental.

Sementara itu, pengemudi Bus Megah, Rusidin, mengaku terkejut atas kejadian maut di Desa Mengwitani ini. Menurut Rusidin, dirinya sempat melihat korban mengendarai motor dari arah berlawanan (timur) sambil menelpon. Tiba-tiba, motor korban tersenggol mobil, lalu jatuh terpental.

“Kejadiannya begitu cepat, saya tidak bisa menghindar. Tiba-tiba, pengendara motor ini jatuh terpental masuk ke kolong Bus yang saya kemudikan, hingga terlindas,” cerita Rusidin saat ditemui NusaBali di lokasi TKP sebelum dibawa ke kantor polisi, Rabu pagi. Rusidin menmgaku pasrah atas proses selanjutnya yang akan dilakukan polisi. Sopir asal Mataram ini mengaku menyerahkan kepada polisi bagaimana keputusanya.

Menurut Rusidin, Bus Megah DK 9062 GI yang dikemudikannya sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana) menuju Terminal Mengwi (Badung) saat musibah kemarin. Kala itu, Bus naas ini mengangkut 4 penumpang dari Gilimanuk. *d

Komentar