nusabali

Korban Titip Uang untuk Biaya Ngaben

  • www.nusabali.com-korban-titip-uang-untuk-biaya-ngaben

"Pagi-pagi seperti biasa, adik saya sempat ngopi. Bahkan bercanda dengan cucu-cucunya. Pokoknya gak ada gelagat aneh,"

Pria Lajang Tewas Gantung Diri di Plafon Kamar

GIANYAR, NusaBali
Kasus gantung diri terjadi di Banjar Pengambangan Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (28/11). Korbannya, Ketut Agus Joko, 38, seorang pria lajang yang hobi memancing. Belum diketahui pasti apa motif korban nekat lakukan aksi ulah pati (bunuh diri) ini. Namun beberapa jam sebelum ditemukan tewas tergantung, korban sempat mengabari keluarga dan teman-temannya lewat BBM dan SMS.

Peristiwa gantung diri ini diketahui pertama kali oleh keponakan korban, Kadek Hermanto setelah mendapat SMS jika pamannya itu menaruh dompet di lemari. Melalui pesan singkat itu, ia diminta untuk mengurus keperluan korban. Melalui SMS pula, korban menitipkan sejumlah dana untuk upacara kematiannya.

Setelah mendapat SMS itu, saksi Kadek Hermanto yang ketika itu sedang di luar rumah, langsung menghubungi ibunya Ni Ketut Sriani, 50. Sementara sang ibu mengecek kamar korban, Kadek Hermanto bergegas pulang. Saat masuk ke kamar korban saksi Sriani pun kaget melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di plafon. Korban tergantung menggunakan tali plastik di bagian barat daya kamar.

Sriani pun berteriak minta tolong. Lanjut anggota keluarga lainnya menurunkan korban dan langsung membawa ke RSU Premagana. Dokter jaga RSU Premagana, dr I Made Rai Wiana menerangkan pada saat korban diterima di UGD RSU Premagana sekira pukul 10.15 Wita korban sudah tidak ada nafas dan denyut nadi kondisi korban sudah dingin. Ditemukan di leher ada bekas jeratan setengah melingkar di bagian leher, wajah korban sudah biru atau lebam mayat diperkirakan karena bekas jeratan di leher sehingga tidak ada aliran darah dan oksigen ke wajah. Bagian lidah tidak menjulur, tidak mengeluarkan kotoran, korban hanya mengeluarkan air seni, tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh korban.

Ditemui di rumah duka, kakak kandung korban, Nyoman Agus Sudiarta, 51, mengaku terkejut dengan kejadian ini. Sebab, korban sejak pagi tidak memperlihatkan tanda-tanda aneh. "Pagi-pagi seperti biasa, adik saya sempat ngopi. Bahkan bercanda dengan cucu-cucunya. Pokoknya gak ada gelagat aneh," ujarnya. Sudarta pun seperti biasa berangkat kerja pukul 09.30 Wita. Namun belum tiba di tempat kerja, betapa kagetnya ia mendapat kabar duka. Ia pun lantas bergegas pulang. "Saya tahu ketika perjalanan ke tempat kerja. Sampai di rumah sudah ramai," jelasnya.

Sepengetahuan Sudarta, adik bungsunya ini tidak pernah terlibat masalah. "Di rumah tidak pernah ada masalah. Kalau di luar saya kurang tahu. Yang jelas dia tidak punya pacar," jelasnya. Kini jenazah korban sudah disemayamkan di Bale Dangin rumah duka. Pihak keluarga sedang memohon petunjuk untuk prosesi upacara kematiannya. "Masih nunasin, apa bisa ngaben atau mekingsan di geni," imbuhnya. Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan meninggal murni karena gantung diri dan tidak akan melanjutkan atau mempermasalahkan kejadian ini. *nvi

Komentar