nusabali

Hari Guru Nasional, Guru di Perdiknas Dapat Hadiah Bunga

  • www.nusabali.com-hari-guru-nasional-guru-di-perdiknas-dapat-hadiah-bunga

Suasana sukacita tergambar dalam perayaan peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-72 dan Hari Guru Nasional ke-23 di Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, Sabtu (25/11).

DENPASAR, NusaBali

Peringatan terhadap pahlawan tanpa tanda jasa itu, diwarnai dengan pemberian hadiah bucket bunga oleh masing-masing siswa kepada guru kesayangannya.

Pemberian bunga sebagai tanda hormat dilakukan usai upacara peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional di halaman Perdiknas, Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar. Para siswa secara bergiliran memberi bunga kepada guru kesayangannya dengan tertib. Uniknya, hampir semua guru mendapatkan bunga dari siswa. Namun ada sejumlah guru muda yang kebagian bunga paling banyak.

Bagi Kepala SMP Nasional Denpasar, Ni Putu Supadmi, memaknai Hari Guru Nasional bukan saja sekedar seremonial. Namun bagaimana upaya seorang guru sebagai pendidik dalam menguatkan karakter anak bangsa. Ini tentu tugas berat untuk menciptakan generasi-generasi emas bangsa. “Sebagai guru, kita dituntut harus profesional dalam mengembangkan anak, tidak saja secara akademik, namun juga karakter dan sikap sosial,” ungkapnya usai upacara peringatan.

Supadmi menambahkan, saat ini SMP Nasional memiliki tenaga pengajar sebanyak 36 guru mata pelajaran (mapel), dan 15 guru ekstrakurikuler. Guru-guru ini terus didorong untuk meningkatkan kualitasnya dengan berbagai program, diantaranya didorong mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, ikut diklat dan sebagainya. “Guru-guru didiklat dalam MGMP dan juga dalam ikut sertifikasi guru,” katanya.

Sementara peringatan HUT PGRI ke-72 dan Hari Guru Nasional ke-23 juga dimaknai sebagai ajang memacu diri oleh SMK Teknologi Nasional Denpasar yang juga merupakan bagian dari Perdiknas. Menurut Kepala SMK Teknologi Nasional Denpasar, Ni Nyoman Sulasmini, para pendidik pun mempunyai tanggung jawab besar, dimana sebagai sekolah kejuruan berbasis teknologi, para pendidik di sekolah tersebut ditutut untuk membentuk keseimbangan pada anak antara teknologi dan karakter diri. “Seorang guru tidak hanya mendidik. Dalam konteks kekinian, kita diharapkan bisa mendidik, membimbing dari segi moral dan karakter anak bangsa. Bagaimana teknologi diimbangi dengan karakter,” tegasnya. Hingga saat ini SMK Teknologi Nasional memiliki 22 orang tenaga guru yang terus ditingkatkan kualitas SDM-nya.

Peringatan HUT PGRI ke-72 dan Hari Guru Nasional ke-23 bagi Ketua Perdiknas Denpasar, AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda, menjadi kesempatan untuk introspeksi dan mengevaluasi kiprah tenaga guru di Perdiknas. “Kami lembaga yang menaungi unit-unit pendidikan, hari ini merupakan hari yang tepat bisa mengevaluasi. Kami memberikan apresiasi kepada para pendidik yang telah berjuang,” ujarnya.

Perdiknas mengangkat tema membangkitkan kesadaran kolektif guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk penguatan pendidikan karakter, Tini Gorda berharap kesadaran itu tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan harus dibangun secara bersama-sama. Sebab peran guru sangat strategis untuk mencetak generasi emas bangsa. “Guru menjadi perpanjangan tangan dalam mendidik anak-anak. Karena ‘zaman now’ banyak sekali yang diciptakan itu adalah individualism. Nah, beratnya seorang guru masa kini adalah bagaimana menciptakan lagi karakter-karakter seperti gotong royong, simpati, empati. Ini PR kita bersama,” tandasnya. *ind

Komentar