nusabali

PDIP Usung Paket Aman di Gianyar

  • www.nusabali.com-pdip-usung-paket-aman-di-gianyar

Seperti diprediksi, PDIP akhirnya usung pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman) sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Gianyar ke Pilkada 2018.

Tarung Head to Head Lawan Paket Cok Ibah-Gek Rani


DENPASAR, NusaBali
Paket Aman akan tarung head to head melawan Paket Cok Ibah-Gek Rani, yang diusung Koalisi Gianyar Bangkit (KGB)---koalisi yang di-motori Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI. Seluruh kader PDIP diinstruksikan untuk menangkan Paket Aman. Jika sampai berkhianat, diancam sanksi pemecatan.

Rekomendasi Paket Aman untuk Pilkada Gianyar 2018 ini diumumkan di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Moncong Putih Niti Mandala Denpasar, Minggu (26/11) pagi pukul 09.30 Wita. Turunnya rekomendasi Paket Aman dari DPP PDIP kemarin pagi diumumkan Ketua DPD PDIP Wayan Koster, dengan disaksikan jajaran pengurus DPC PDIP Gianyar, Pengurus PAC PDIP se-Gianyar, hingga Pengurus Ranting PDP se-Gianyar.

Bupati Gianyar 2013-2018 yang diusung PDIP, AA Gde Bharata, juga hadir bersama Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali (dari Dapil Gianyar) I Kadek Diana, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Gianyar I Made Budastra, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Gianyar I Nyoman Parta---yang notabene pesaing Agus Mayastra dalam berebut rekomendasi Cabup Gianyar---, serta Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace (Wayan Koster-AA Oka Artha Ardhana Sukawati, Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP ke Pilgub 2018) I Wayan Tagel Winarta.

Paket Aman (Agus Mahayastra-Gung Mayun) hadir dalam acara pengumuman rekomendasi tersebut. Agus Mahayastra merupakan politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Gianyar dan sekaligus Wakil Bupati Gianyar 2013-2018. Sedangkan Gung Mayun adalah politisi PDIP asal Puri Agung Gianyar yang notabene adik kandung Bupati Agung Bharata.

Setelah acara di Kantor DPD PDIP Bali, barulah rekomendasi diserah-kan Wayan Koster kepada Paket Aman di areal parkir selatan Pasar Umum Gianyar, Minggu siang sekitar pukul 12.30 Wita. Sebelum penyerahkan rekomendasi, Wayan Koster dan Paket Aman beserta rombongan, bersembahyang dulu di Pura Melanting aral POasar Umum Gianyar. Persembahyangan tersebut juga diikuti jajaran DPD PDIP Bali, serta Nyoman Parta, Kadek Diana, Bupati Gianyar Agung Bharata, hingga Ketua DPRD Gianyar Wayan Tagel Winarta. (Berita selengkapnya baca di halaman 16 atau Gong Demokrasi).

Wayan Koster menyampaikan instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, supaya seluruh kader Banteng wajib memenangkan Paket Aman. Kalau berkhianat, diancam sanksi pemecatan. Koster alias KBS (Koster Bali Satu) menegaskan pihaknya tidak akan pandang bulu soal penerapan sanksi yang diintruksikan Ketua Umum DPP PDIP, jika mereka berada di luar jalur partai ketika diajak berjuang.

KBS mengingatkan kembali kejadian di Pilkada 2015 lalu ketika dirinya melaksanakan kebijakan Ketua Umum DPP PDIP, dengan menindak tegas kader yang mbalelo. Dua kader PDIP di antaranya dipecat karena membelot di Pilkada Badung 2015: I Wayan Disel Astawa dan I Wayan Sugita. Demikian pula Dewa Nyoman Sukrawan, yang dipecat karena membelot di Pilkada Buleleng 2017.

"Saya dengan Disel Astawa sangat dekat secara pribadi. Dengan Dewa Nyoman Sukrawan pun saya sangat dekat. Tapi, sedekat-dekat hubungan saya, ada kebijakan ketua umum yang saya laksanakan. Kalau tidak disiplin, dipanggil diajak bicara dari ke hati juga nggak dengar, ya sudah selesai. Sanksi pemecatan," tegas KBS yang juga Calon Gubernur (Cagub) Bali dari PDIP ke Pilgub 2018.

KBS meminta kader supaya sabar dalam berproses politik, tidak loncat-loncat. Sebab, sudah terbukti kader yang loncat dan tidak sabaran, tidak jadi apa-apa setelah keluar dari PDIP. "Lihat dan sudah banyak contoh, mereka tak jadi apa-apa setelah keluar dari PDIP," tegas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.

KBS meminta kader PDIP memenangkan Paket Aman di Pilkada Gianyar 2018. KBS yakin Nyoman Parta tidak membelot, meski sempat kecewa karena kalah bersaing dengan Agus Mahayastra dalam berebut tiket Cabup. "Kalau di Gianyar, Nyoman Parta sepertinya dia lurus. Dia tidak akan keluar dari jalur dan instruksi partai," tandas KBS. "Agus Mahayastra sudah dapat rekomendasi, jangan sombong. Rangkul Nyoman Parta. Ajak seluruh kader menangkan Pilkada dan berjuang maksimal."

Sementara, Nyoman Parta menegaskan dirinya siap melaksanakan keputusan partai. Menurut Parta, sejak memutuskan ikut penjaringan Cabup Gianyar di PDIP, diniatkan atas dasar kebaikan dan harapan rakyat serta ingin menawarkan program dan solusinya.

"Mengingat Calon Bupati ada dua orang, sejak awal saya sadari akan ada salah satu yang mendapatkan rekomendasi dan ada menta. Sekarang partai telah ambil keputusan dan saya akan laksanakan keputusan partai," tegas Parta yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali seusai penyerahan rekomendasi Paket Aman, Minggu kemarin.

Parta sendiri kemarin langsung bersalaman dengan Agus Mahayastra. Parta menegaskan, masih banyak jalan mengabdi untuk masyarakat, selain menjadi Bupati. “Life never flat.., life is must go on. Hidup tidak boleh berhenti, hidup harus tetap berlanjut. Rakyat adalah nyawa," ujar politisi militan PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.

Dalam Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018 mendatang, Paket Aman akan tarung head to head melawan pasangan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah-Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani. Paket Cok Ibah-Gek Rani diusung Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang dimotori Golkar-Demnokrat-Gerindra-PKPI.

Cok Ibah merupakan politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang kini anggota DPRD Bali Dapil Gianyar. Mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar ini juga merupakan tokoh adat yang kini menjadi Bendesa Pakraman Ubud. Sedangkan Gek Rai adalah Srikandi Politik asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar yang kini menjabat Bendahara DPC PDIP Gianyar. *nat

Komentar