Satpol PP Ancam Tutup Lokalisasi di Kutsel
Pemerintah Kabupaten Badung berencana menutup kawasan lokalisasi di wilayah kecamatan Kuta Selatan, tepatnya di Aseman dan Gunung Lawu di Nusa Dua.
MANGUPURA, NusaBali
Penutupan lokalisasi yang sudah sejak puluhan tahun beroperasi tersebut bahkan ditargetkan akhir tahun ini. Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyatakan telah mendapat perintah langsung dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Aparat penegak Perda Badung pun sudah melayangkan surat kepada pemilik untuk mengentikan seluruh aktivitas di kawasan tersebut.
Kasatpol PP Badung IGAK Suryanegara, Kamis (16/11) menjelaskan, Bupati Giri Prasta meminta agar tidak ada kawasan prostitusi di Badung, serta meminta tim yustisi mengambil langkah-langkah penertiban.
“Kami sudah menghadap Bapak Bupati. Kami diminta mengambil langkah-langkah penertiban sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur),” kata Suryanegara kepada awak media..
Walau begitu, pemerintah tak sekedar menyetop aktivitas lokalisasi. Sebagai gantinya pemerintah akan memfasilitasi beberapa permohonan pemilik yang berencana mengarahkan untuk kegiatan positif mendukung program pemerintah. Sementara untuk para ‘kupu-kupu malam’ yang selama ini mengais rezeki di Aseman dan Gunung Lawu, Bupati Giri Prasta memerintahkan Dinas Sosial melakukan pembinaan.
Terkait target penutupan dua kawasan lokalisasi tersebut, Suryanegara menyatakan akan mengupayakan sebelum akhir tahun 2017. “Target kita bulan Desember dua kawasan tersebut sudah terbebas dari kegiatan prostitusi,” tegasnya sembari menyatakan kini pihaknya tengah melakukan tahapan sesuai prosedur, mulai dari peringatan pertama hingga ketiga, serta pemanggilan langsung pemilik.
Dari pendataan total, ada puluhan wisma yang kini beroperasi. 14 wisma berlokasi di Aseman yang sebelumnya pernah ditutup oleh pihak Desa Adat Bhualu tahun 2013 silam. Saat itu, Bendesa Adat Bualu Made Retha menegaskan penutupan ini merupakan langkah tegas desa adat terkait peristiwa demi peristiwa yang sudah terjadi. Dan di Gunung Lawu ada 48 wisma. Konon wisma di Gunung Lawu makin tumbuh subur, bahkan ada wisma yang baru 3 tahun dibangun. *asa
Penutupan lokalisasi yang sudah sejak puluhan tahun beroperasi tersebut bahkan ditargetkan akhir tahun ini. Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyatakan telah mendapat perintah langsung dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Aparat penegak Perda Badung pun sudah melayangkan surat kepada pemilik untuk mengentikan seluruh aktivitas di kawasan tersebut.
Kasatpol PP Badung IGAK Suryanegara, Kamis (16/11) menjelaskan, Bupati Giri Prasta meminta agar tidak ada kawasan prostitusi di Badung, serta meminta tim yustisi mengambil langkah-langkah penertiban.
“Kami sudah menghadap Bapak Bupati. Kami diminta mengambil langkah-langkah penertiban sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur),” kata Suryanegara kepada awak media..
Walau begitu, pemerintah tak sekedar menyetop aktivitas lokalisasi. Sebagai gantinya pemerintah akan memfasilitasi beberapa permohonan pemilik yang berencana mengarahkan untuk kegiatan positif mendukung program pemerintah. Sementara untuk para ‘kupu-kupu malam’ yang selama ini mengais rezeki di Aseman dan Gunung Lawu, Bupati Giri Prasta memerintahkan Dinas Sosial melakukan pembinaan.
Terkait target penutupan dua kawasan lokalisasi tersebut, Suryanegara menyatakan akan mengupayakan sebelum akhir tahun 2017. “Target kita bulan Desember dua kawasan tersebut sudah terbebas dari kegiatan prostitusi,” tegasnya sembari menyatakan kini pihaknya tengah melakukan tahapan sesuai prosedur, mulai dari peringatan pertama hingga ketiga, serta pemanggilan langsung pemilik.
Dari pendataan total, ada puluhan wisma yang kini beroperasi. 14 wisma berlokasi di Aseman yang sebelumnya pernah ditutup oleh pihak Desa Adat Bhualu tahun 2013 silam. Saat itu, Bendesa Adat Bualu Made Retha menegaskan penutupan ini merupakan langkah tegas desa adat terkait peristiwa demi peristiwa yang sudah terjadi. Dan di Gunung Lawu ada 48 wisma. Konon wisma di Gunung Lawu makin tumbuh subur, bahkan ada wisma yang baru 3 tahun dibangun. *asa
Komentar