nusabali

Jalan Lingkar Pasar Jadi Sorotan

  • www.nusabali.com-jalan-lingkar-pasar-jadi-sorotan

Ternyata, setelah sampel dari aspal itu dicek ke Bandung dinilai kualitasnya kurang bagus.

SEMARAPURA, NusaBali

Proyek jalan lingkar di Pasar Semarapura, Klungkung, mendapat sorotan dari Komisi II DPRD Klungkung, yang membidangi masalah pembangunan. Dari pemantauan langsung di lapangan oleh Komisi II, beberapa waktu lalu, ditemukan sejumlah persoalan.

Di antaranya, dua alat teknis pengerjaan aspal yang dicantumkan dalam perencanaan tidak ada saat dewan turun ke lapangan. Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Klungkung I Komang Suantara alias Otal, bersama anggota Komisi II lainnya. Dia menyampaikan hal itu, saat menggelar rapat kerja dengan Kepala Dinas Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Wayan Ardiasa, dan jajarannya di Gedung DPRD Klungkung, Selasa (14/11) pagi. “Pada saat awal kami turun secara pengamatan langsung, kami tidak menemukan dua alat yang mesti digunakan dalam pengaspalan, padahal di perencanaan itu ditulis,” ujar Suantara.

Lebih lanjut, anggota dewan asal Banjar Pande, Kelurahan Semapura Klod Kangin, Klungkung ini, membeber dua alat dimaksud yakni Asphalt Finisher untuk penghamparan dan alat untuk pemadatan Tire Roller (TR) 8-10 T. Bahkan saat pengawasan awal, penghamparan material itu dilakuan dengan manual menggunakan sekop kemudian pemadatan menggunakan wales. Seharusnya setelah pemadatan itu kembali menggunakan TR agar benar-benar rata dan padat. “Kalau memang alat itu ada mestinya kami melihat mondar-madir saat penggarapan aspal. Tapi nyatanya tidak ada saat kami turun,” sindirnya.

Dengan tidak adanya dua alat itu praktis bisa mengurangi kualitas dari proyek tersebut. Ternyata, setelah sampel dari aspal itu dicek ke Bandung dinilai kualitasnya kurang bagus. Diakui, setelah pihaknya turun untuk pengaspalan, dari hasil pengamatan selanjutnya pengaspalan jalan lingkar pasar di sisi barat tepatnya di pasar penjualan burung ke utara menggunakan kedua alat tersebut. “Kami minta pengerjaan proyek ini, termasuk di daerah lainnya agar diawasi dan dikerjakan dengan maksimal,” ujarnya.

Kepala Dinas Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Klungkung Wayan Ardiasa menjelaskan, mengenai kepadatan jalan di Pasar Semarapura dari hasil pengujian cold mix tersebut di Surabaya, dinilai sudah bagus. Ardiasa pun membawa hasil uji tersebut, dengan uraian tebal perkerasan cold mix sesuai spesifikasi teknis yang diminta adalah 4 cm dengan tebal batas toleransi 0,3 cm. Hasil lab adalah 5,58 cm ; 4,57 cm dan 5,25 cm. Kepadatan lapisan perkerasan (density) sesuai dengan spesifikasi teknis tidak boleh kurang dari 95 persen. Hasil lab adalah 97,201 persen ; 97,911 persen dan 96,817 persen. “Kami kurang tahu mengapa hasilnya bisa berbeda, memang lokasi pengujian labnya berbeda dengan yang dilakukan oleh DPRD,” ujarnya.

Mengenai alat TR dan Asphalt Finisher tersebut sudah ditanyakan kepada konsultan pengawas memang ada. Cuman sekarang adanya di mana dan yang mana memakai TR dan yang mana tidak. “Yang jelas pengawas sudah mengatakan ada dan saya sudah mempercayakan kepada pengawas. Ini juga masukan juga kepada kami untuk ke depannya,” katanya. Untuk proyek jalan lingkar tersebut saat ini sudah masa pemeliharaan. *wa

Komentar