nusabali

Gara-gara Hoax, 3.000 Kamar Cancel

  • www.nusabali.com-gara-gara-hoax-3000-kamar-cancel

Selain berita hoax, ada beberapa negara yang mengeluarkan travel warning seperti Australia, Amerika, Hongkong, China, India, dan Jepang.

AMLAPURA, NusaBali
Berita dan foto-foto hoax Gunung Agung erupsi menyebabkan pariwisata di Kabupaten Karangasem lumpuh. Selama 53 hari Gunung Agung berstatus awas, sekitar 3.000 kamar dicancel atau dibatalkan. Dampaknya, kerugian per kamar per hari rata-rata Rp 800 ribu atau total Rp 2,4 miliar. Kamar hotel yang dicancel kebanyakan di Objek Wisata Candidasa, Objek Wisata Padangbai, Objek Wisata Ujung, dan Objek Wisata Desa Sidemen.  

Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Tama sangat menyayangkan beredarnya berita dan foto hoax Gunung Agung erupsi. Padahal foto-foto yang disebar itu adalah erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Beredarnya berita dan foto hoax merugikan industri pariwisata Karangasem. Kenyataannya Gunung Agung belum memperlihatkan ancaman yang menakutkan, belum ada hujan abu dan belum erupsi. “Wisatawan kan tidak tahu mana Gunung Agung dan mana Gunung Sinabung, begitu menyimak berita di media sosial ada gunung erupsi, maka membatalkan kunjungannya,” keluh Tama di Amlapura, Senin (13/11).

Dikatakan, dalam benak wisatawan, jika terlanjur berlibur di Bali dan benar Gunung Agung erupsi, penerbangan terganggu dan kesulitan untuk balik ke negaranya. “Makanya kami lawan berita hoax dengan slogan We Save Karangasem ditempatkan di setiap hotel,” katanya. Disebutkan, di Karangasem ada 213 hotel, masing-masing 6 hotel berbintang dan 207 hotel non bintang dengan 2.360 kamar kapasitas 5.047 orang. Selain kamar hotel dicancel, aktivitas pariwisata di Objek Wisata Tulamben Kecamatan Kubu dan Objek Wisata Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, lumpuh sejak status awas Gunung Agung. 

Terpisah, Manager Hotel Asyana Candidasa di Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem I Wayan Kariasa mengaku sebanyak 68 kamar yang cancel, belum lagi gagal menjual paket tour termasuk makan di restoran. “Kami mengalami kerugian sekitar Rp 150 juta,” jelas Kariasa. Penyebab  cancel, selain berita hoax, ada beberapa negara yang mengeluarkan travel warning seperti Australia, Amerika, Hongkong, Tiongkok, India, dan Jepang. Sebab negara tersebut mengasuransikan warganya. Jika mengabaikan instruksi dari negaranya, dan terjadi masalah, asuransi tidak terbayar. Hal itu sangat berpengaruh, terhadap kunjungan dan hunian di 213 hotel yang ada di Karangasem. *k16

Komentar