nusabali

Diserang Gerombolan Nyawan Beracun, 4 Warga Dilarikan ke RS

  • www.nusabali.com-diserang-gerombolan-nyawan-beracun-4-warga-dilarikan-ke-rs

Empat warga Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem dilarikan ke rumah sakit gara-gara diserang gerombolan nyawan (lebah) Dinding Ai yang dikenal beracun, Minggu (12/110 pagi.

AMLAPURA, NusaBali

Beruntung, mereka berhasil diselamatkan dari maut setelah diberi penawar racun. Keempat warga yang jadi korban serangan lebah Dinding Ai, Minggu pagi sekitar pukul 07.30 Wita, masing-masing Ni Nyoman Suastini, 47, Ni Nyoman Ngetis, 75, dan Ni Made Subadri, 32, dan I Nengah Jati. Mereka diserang gerombolan lebah beracun saat ramai-ramai memetik daun ambung (ketela rambat) untuk pakan ternak babi.

Dari empat korban serangan nyawan Dinding Ai itu, tiga orang di antaranya masih satu keluarga, yakni Ni Nyoman Suastini, Ni Nyoman Ngetis (bibi dari Ni Nyoman Suastini), dan Ni Made Subadri (kerabat dari Ni Nyoman Suastini). Mereka inilah yang lebih awal diserang nyawan Dinding Ai, ketika ramai-ramai memetik daun am-bung.

Informasi di lapangan, mereka tiba di kebun ubi jalar yang berjarak sekitar 200 meter arah timur rumahnya, Minggu pagi pukul 07.00 Wita dan langsung memotong-motong ambung. Setelah beraktivitas selama 30 menit, tepatnya pukul 07.30 Wita, tiba-tiba datang gerombolan nyawan Dinding Ai dan langsung menyerang mereka.

Ketiga korban pun panik dan berusaha menyelamatkan diri. Datang kemudian seorang tetangga, I Nengah Jati, yang berniat memberi pertolongan kepada mereka. Sial, Nengah Jati juga ikut jadi sasaran sengatan nyawan Dinding Ai.

Dalam kondisi panik, keempat korban lari bersembunyi ke dapur milik keluarga I Ne-ngah Kaler yang berada tak jauh dari lokasi kebun ubi jalar. Di sini korban Nengah Jati menyulut prakpak (obor dari daun kelapa kering) untuk menghalau serangan nyawan Dinding Ai. Walhasil, gerombolan nyawan Dinding Ai akhirnya kabur.

Meski ikut terserang nyawan Dinding Ai, Nengah Jati masih mampu mengantar korban Ni Nyoman Ngetis ke RSUD Karangasem, memboncengnya dengan sepeda motor. Sedangkan korban Ni Nyoman Suastini dibonceng warga lainnya, Ni Ketut Wardani, ke RSUD Karangasem. Demikian pula korban Ni Made Subadri dibonceng ke rumah sakit oleh warga setempat.

Tiga korban, yakni Nyoman Ngetis, Made Subadri, dan Nengah Jati hanya menjalani perawatan selama 30 menit di IRD RSUD Karangasem. Setelah diberi penawar racun, ketiganya dibolehkan pulang dari rumah sakit.

Sebaliknya, korban Nyoman Suastini yang kondisinya paling parah, harus menjalani perawatan selama beberapa jam di RSUD Karangasem. Saat NusaBali menjenguknya ke IRD RSUD Karangasem, Minggu kemarin, perempuan berusia 47 tahun ini terlihat masih diinfus.

“Kepala terasa panas dan kesemutan, jantung berdebar. Saya tak menyangka muncul gerolmbolan nyawan beracun saat memetik ambung. Padahal, di sekitar kebun tidak ada sarang nyawan. Saya jadi trauma ke kebun,” keluh Nyoman  Suastini, yang menerima banyak sengatan nyawan Dinding Ai di bagian punggung, kepala, dan lengan.

Sementara itu, Kepala Instalasi Humas dan Pemasaran RSUD Karangasem, I Gede Dedy Artho, mengarakan empat pasien tersengat lebah beracun, dan telah diberikan pertolongan obat penawar racun. "Keempat korban telah dapat penanganan medis. Semua korban sudah dipulangkan dari rumah sakit," ungkap Gede Dedy saat dikonfirmasi NusaBali.

Musibah serangan nyawan Dinding Ai yang dialami empat warga Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Kelurahan Karangasem ini merupakan kasus kesekian di Gumi Lahar. Setahun lalu, tepatnya 28 Desember 2016, juga terjadi musibah serupa di di tegalan Tempek Paku Aji, Banjar Abiantiying, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem. Bahkan, saat itu jatuh satu korban tewas, sementara dua lainnya selamat dari maut setelah nyemplung ke selokan air.

Korban tewas tersengat nyawan Dinding Ai di Desa Amerta Bhuana saat itu adalah I Wayan Seden, 75. Pekak (kakek) berusia 75 tahun ini langsung meninggal di lokasi TKP tegalan miliknya. Sedangkan dua korban gincer nyawan yang selamat dari maut setelah nyemplung ke dalam selokan berisi airu adalah I Made Samba, 35, dan I Nengah Ngembeng, 60. *K16

Komentar