nusabali

Pengawasan Proyek Pasar Loka Crana Dituding Lemah

  • www.nusabali.com-pengawasan-proyek-pasar-loka-crana-dituding-lemah

Gapensi Bali soroti lemahnya pengawasan pengerjaan proyek Pasar Loka Crana Bangli. Salah satunya pengecoran lantai dua tanpa pengawas.

BANGLI, NusaBali

Material yang digunakan juga dituding rendah. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangli pun dituding tebang pilih, ketat terhadap rekanan lokal namun longgar terhadap rekanan luar.

Ketua Gapensi Bangli, I Wayan Aryanta mengaku miris melihat pengerjaan proyek Pasar Loka Crana dengan anggaran Rp 8 miliar tersebut. Menurutnya, material yang digunakan rekanan dan metode pengecoran kurang bagus. “Pasir yang digunakan secara kasat mata terlihat rendah,” unglap Aryanta di Bangli, Jumat (10/11). Dikatakan, proyek Pasar Loka Crana termasuk besar, selayaknya pengecoran menggunakan cor beton ready mix. “Pengecoran lantai dilakukan secara manual. Kalau mengecor harus menggunakan pasir cor, bukan pasir urug,” imbuhnya.

Aryanta juga mempertanyakan pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum. “Saat pengecoran tidak ada petugas yang melakukan pengawasan,” ungkapnya. Ia pun menyayangkan sikap Dinas Pekerjaan Umum yang melakukan pengawasan ketat terhadap rekanan lokal namun longgar terhadap rekanan luar. Sementara Konsultan Pengawas, Gde Pawitra mengatakan jenis pasir yang digunakan untuk pengecoran lantai dua menggunakan pasir Karangasem. Takarannya sudah sesuai Job Mix atau takaran sesuai aturan Dinas PU Bangli.

Pawitra mengakui tidak ada petugas pendamping teknis yang mengawasi saat pelaksanaan pengecoran lantai dua. “Petugas selalu dayang setiap hari. Mungkin karena hari raya petugas Dinas PU Bangli tidak datang. Walau tidak ada petugas, kegiatan tetap berjalan,” tegasnya. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli, I Nengah Sudibia menyampaikan untuk campuran beton sudah diuji. “Proses pengerjaannya sudah diawasi konsultan pengawas dan setiap saat dibuat sampel untuk uji kualitas,” terang Sudibia. *e

Komentar