nusabali

150 Penyidik Dikerahkan Tangani Kasus Novel

  • www.nusabali.com-150-penyidik-dikerahkan-tangani-kasus-novel

Polri didesak agar mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

JAKARTA, NusaBali

Polri hingga kini telah mengerahkan 150 penyidik untuk membongkar kasus teror yang menimpa Novel tersebut. "Upaya-upaya untuk mengungkap tetap dilaksanakan. Kami tidak berhenti. Tim-tim ini sudah bahkan melibatkan kalau tidak salah dari Polda Metro dan Mabes 150-an orang untuk kasus (teror Novel) ini," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2017).
 
Setyo mengambarkan kasus Novel memiliki karakteristik sulit diungkap karena bukti yang dikantongi polisi untuk membuat terang pelaku teror sedikit.
 
"Kalau masyarakat mengatakan '(kasus) ini kok cepat, ini kok cepat', beda sekali ya. Kasus meme (Ketua DPR Setya Novanto) itu gampang sekali diungkap, tetapi kasus yang lain dengan bukti yang minim juga sangat susah untuk diungkap," terang Setyo.
 
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal usulan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus Novel. Menurut JK, wacana itu tergantung situasi saat ini seperti dilansir detik.
 
"Ya tidak semua harus TGPF, tergantung pandangan. Kalau Polri masih optimistis bisa dan kita mendorong bisa, tidak perlu," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017).
 
Meski begitu, JK mewanti-wanti Polri terkait pernyataan soal TGPF tak diperlukan. Pernyataan itu, menurut JK, harus dibarengi keseriusan dalam mengusut kasus.  "Tapi tidak bisa hanya dengan tidak perlu, harus serius dan saya yakin polisi akan serius," kata JK.
 
Terlepas dari itu, JK tetap berharap kasus itu segera terungkap. "Kita tetap puji keseriusan polisi, mudah-mudahan tidak dalam waktu lama bisa diungkap," kata JK.
 
Dorongan terkait TGPF itu muncul dari Novel dan keluarganya serta para aktivis antikorupsi hingga para mantan pimpinan KPK. Wacana TGPF muncul karena Novel merasa tidak percaya kasus itu bisa selesai di tangan polisi.
 
Teror penyiraman air keras menimpa Novel Baswedan pada 11 April 2017. Penyerangan itu terjadi sepulangnya Novel dari salat subuh di masjid dekat rumahnya. 200 Hari telah berlalu namun pelaku belum jua ditemukan. *

Komentar