nusabali

RS Bali Mandara Baru Tangani 149 Pasien

  • www.nusabali.com-rs-bali-mandara-baru-tangani-149-pasien

“Mungkin mereka berpikirnya rumah sakit ini hanya untuk kelas elite atau orang kaya. Padahal, kalau mereka mau masuk bertanya, mereka bakal kaget sekelas rumah sakit ini bisa melayani orang kurang mampu” ( Plt Dirut RSBM, dr Gede Bagus Darmayasa MRepro)

Masyarakat Masih Canggung Berobat


DENPASAR, NusaBali
Meski sempat didemo warga Sanur hingga acara launching batal digelar pada Sabtu (28/11) lalu, namun RS Bali Mandara (RSBM) tetap beroperasi melayani pasien. Selama 10 hari beroperasi, hingga Selasa (7/11) kemarin, RS besutan Pemprov Bali ini tercatat sudah menangani sebanyak 149 pasien.

“Pasien yang kami tangani tersebut merupakan pasien lokal Bali dan pasien Warga Negara Asing (WNA). Dari total jumlah pasien yang sudah ditangani tersebut, 5 orang diantaranya merupakan pasien rawat inap,” ujar Plt Direktur Utama RS Bali Mandara, dr Gede Bagus Darmayasa MRepro didampingi Kepala Instalasi Bedah Sentral dan Anestesi dr Iswahyudi SpAn ditemui di RS yang berlokasi di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan tersebut, kemarin.

Dikatakan dr Bagus, kendati berkelas internasional, namun hampir 60 persen masyarakat yang sudah berobat ke RS Bali Mandara menggunakan BPJS Kesehatan.  “Dari data yang kami himpun saat ini, RS Bali Mandara menerima pasien BPJS sebanyak 85 orang, satu diantaranya merupakan warga asing yang sudah memiliki BPJS. Sedangkan pasien umum sebanyak 64 orang, dengan WNA 10 pasien,” kata dr Bagus.

Kembali ditegaskan dr Bagus, banyaknya pasien BPJS yang berobat di RS Bali Mandara karena pihaknya tetap mengutamakan pelayanan kepada warga miskin di Bali. “RS ini memang dirancang oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat kelas bawah. Ya, agar mereka bisa menikmati rasanya berobat di RS berkelas internasional,” ujarnya. “Cukup dengan membawa BPJS baik kelas 1, kelas 2 atau kelas 3 masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa membayar mahal,” imbuhnya.

Kata dr Bagus, pelayanan kesehatan di RS Bali Mandara tidak memandang pasien itu miskin atau kaya. “Sistem kita pelayanan dulu, hitung-hitungannya kita sesuaikan dengan kemampuan pasien. Bahkan, kamar kelas 3 yang saat ini disediakan tarifnya Rp 75 ribu per malam untuk yang umum. Itu berkelas internasional, baik kamar mandi maupun fasilitas lainnya,” ujarnya.

Diakui dr Bagus, meski fasilitas lengkap berstandar internasional yang dimilik termasuk  SDM yang handal, namun warga masih terkesan canggung atau malu berobat ke RS Bali Mandara. “Ya, mungkin mereka berpikirnya rumah sakit ini hanya untuk kelas elite atau orang kaya. Padahal, kalau mereka mau masuk bertanya, mereka bakal kaget sekelas rumah sakit ini bisa melayani orang kurang mampu," ucap dr Bagus yang juga menjabat Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali ini.

Bahkan, kata dia, untuk saat ini pihaknya masih fokus pada pelayanan pesien kurang mampu, kendati sudah ada rencana akan membangun gedung khusus kanker, bedah saraf, dan geriatri atau perawatan untuk usia lanjut.

Sementara itu, Kepala Instalasi Bedah Sentral dan Anestesi dr Iswahyudi menambahkan, pasien yang sudah berobat ke RS Bali Mandara datang dengan berbagai macam keluhan sakit, baik yang  rawat jalan, rawat inap maupun pasien emergency. “Jadi, semua pasien yang datang tetap akan kami layani dengan baik. Kami tidak membedakan siapapun. Jadi, masyarakat tidak perlu canggung untuk berobat ke RS Bali Mandara termasuk yang menggunakan program JKN," kata dr Iswahyudi.

Masyarakat yang akan berobat juga tidak perlu khawatir dengan kekurangan alat di RS Bali Mandara, karena alat yang disediakan cukup lengkap. Kedepannya, kata dr Iswahyudi, RS Bali Mandara merupakan satu-satunya RS yang memiliki 5 Kamar Operasi dengan MOT (Modular Operating Theatre) menggunakan SIRO (Sistem Integrasi Ruang Operasi) dengan dilengkapi C-Arm dan Conference Video Assisted ke beberapa ruangan terpisah. "Semuanya lengkap, jadi berobat itu nggak perlu mahal di sini, kelas internasional tapi harga kaki lima," pungkasnya, sambil tersenyum. *m

Komentar