nusabali

Bonsai Langka Hiasi Areal Puspem Badung

  • www.nusabali.com-bonsai-langka-hiasi-areal-puspem-badung

Untuk kesekian kalinya,Pemerintah Kabupaten Badung menggelar Kontes Bonsai Berskala Nasional dalam rangka memeriahkan HUT ke-8 Ibukota Mangupura. 

MANGUPURA, NusaBali
Di ajang ini tak hanya diikuti oleh peserta lokal tapi juga tingkat nasional. Dari catatan pihak panitia, jumlah peserta yang ikut berpartisipasi berjumlah 348 peserta.

Secara resmi Kontes Bonsai dengan tema Anggugah Shanti diselenggarakan di Puspem Badung dibuka Rabu (25/10) malam. Mewakili Bupati Kontes Bonsai Berskala Nasional dibuka oleh Asisten I (Pemerintahan dan Kesra) Sekda Badung, Ida Bagus Yoga Segara. Turut hadir Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, I Putu Eka Merthawan, Ketua PPBI Korcab Bali Winarto Selamat, pengurus PPBI Cabang Badung. “Kontes Bonsai Berskala Nasional dilaksanakan selama tujuh hari. Jumlah peserta yang ikut kontes sebanyak 348 orang yang berasal dari Surabaya, Bekasi, Semarang, Malang, Situbondo, Bondowoso, Madura, Sumbawa, Lombok, dan Bali,” ujar Ketua PPBI Cabang Badung Dewa Made Susana.

Selain sebagai ajang berkumpul para pecinta bonsai, kontes ini juga dalam rangka memeriahkan HUT Mangupura ke-8. Pihaknya berharap kontes bonsai seperti ini bisa diselenggarakan secara berkelanjutan setiap tahun.

Sementara Yoga Segara mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Besar harapan saya, semoga kegiatan ini dapat menginspirasi seluruh masyarakat dengan keindahan miniatur bonsai, sehingga dapat memberi kesejukan dan keteduhan bagi penikmatnya. Hal ini selaras dengan tema yang diambil, yakni Anggugah Shanti,” ujarnya.

Pembina PPBI Bali Wisnu Bawa Temaja menyatakan dalam kontes bonsai kali ini, beberapa bonsai langka sengaja didatangkan, seperti pohon Lohansung, Sentigi, Kupak Landak, dan sebagainya. Pihaknya berharap dengan ini masyarakat mendapat tambahan pengetahuan bila tanaman bonsai yang selain bernilai seni budaya, edukatif, juga bernilai ekonomis. “Di sini sudah ada transaksi antar penggemar dan penghobi. Bahkan pada hari yang ketiga mencapai Rp 500 juta,” terangnya. *sa

Komentar