Tulang Rapuh di Usia Senja, Bagaimana Mencegahnya?
OSTEOPOROSIS atau yang lebih dikenal dengan istilah pengeroposan tulang, merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap muncul seiring bertambahnya usia.
Data Kementerian Kesehatan bahwa hampir separuh masyarakat Indonesia rawan terkena osteoporosis, terutama mereka yang berusia lanjut dan kurang menjaga kesehatan tulangnya. Penyakit ini merupakan suatu kondisi di mana tulang menjadi rapuh sehingga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya fraktur (pecah atau retak) dibandingkan tulang yang normal. Penyakit ini berkembang tanpa gejala sehingga sering disebut sebagai silent disease.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Pada tahap awal osteoporosis biasanya tidak terdeteksi sampai muncul gejala retak atau patah tulang, terutama di pergelangan tangan, tulang panggul, dan tulang belakang. Gejala yang dapat timbul seperti nyeri punggung yang berlangsung lama, postur tubuh membungkuk, tulang mudah patah, dan kelemahan otot hingga sulit berdiri lama.
Siapa yang Paling Berisiko?
Osteoporosis lebih sering menyerang wanita, khususnya setelah menopause akibat penurunan hormon estrogen yang berperan dalam menjaga kepadatan tulang. Namun, pria pun tidak luput dari ancaman ini.
Faktor risiko lainnya meliputi:
- • Riwayat keluarga dengan osteoporosis.
- • Pola makan rendah kalsium dan vitamin D.
- • Kurang aktivitas fisik.
- • Kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan.
- • Penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang.
Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
Meski osteoporosis tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, langkah pencegahan dapat dilakukan sejak dini:
• Perhatikan asupan gizi
Konsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, keju, yoghurt, ikan teri, atau sayuran hijau. Vitamin D penting untuk membantu penyerapan kalsium, bisa didapat dari sinar matahari pagi maupun suplemen bila diperlukan.
• Aktif bergerak setiap hari
Olahraga beban ringan seperti jalan kaki, lari kecil, naik tangga, senam, atau yoga terbukti membantu memperkuat tulang dan otot. Lakukan minimal 30 menit sehari.
• Hindari rokok dan alkohol
Rokok dan alkohol mempercepat pengeroposan tulang. Mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan ini sangat penting untuk kesehatan tulang.
• Periksakan kesehatan tulang
Wanita setelah menopause dan pria di atas 65 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan kepadatan tulang (bone mineral density test) untuk deteksi dini.
• Gaya hidup seimbang
Tidur cukup, kelola stress, dan cukupi nutrisi lain seperti protein, magnesium, dan vitamin K yang juga penting untuk kesehatan tulang.
Dengan pola hidup sehat dan deteksi dini, osteoporosis bukanlah vonis yang menakutkan. Kesadaran masyarakat akan kesehatan tulang menjadi kunci agar usia senja tetap aktif dan mandiri. 7
Komentar