nusabali

Museum Geopark Batur Jadi Favorit Kunjungan Pelajar

  • www.nusabali.com-museum-geopark-batur-jadi-favorit-kunjungan-pelajar

BANGLI, NusaBali - Museum Gunung Api Batur yang juga sering disebut Museum Geopark Batur di Kintamani ternyata mampu menggaet jumlah pengunjung lumayan banyak.

Dalam setahun pengunjungnya bisa mencapai 30.000-40.000 orang. Dari jumlah total pengunjung tersebut pelajar termasuk mahasiswa yang paling banyak, yakni 46 persen. Disusul pengunjung umum sebesar 39 persen dan warga negara asing (WNA) 15 persen. 

I Dewa Made Ariana, salah seorang staf pengelola jumlah kunjungan terbilang cukup ramai. Hal itu jika dibandingkan pada awal-awal Museum Gunung Api Batur dibuka tahun 2007 silam. "Ketika awal-awal dulu pengunjung nyaris kosong,"' ujar Dewa Ariana, Jumat (10/10). 

Kemudian seiring waktu ditambah sosialisasi yang terus dilakukan, jumlah pengunjung semakin bertambah. "Dari jumlah tersebut, memang pelajar termasuk mahasiswa yang dominan," jelasnya. Menurut Dewa Ariana, display dan riwayat evolusi dari Gunung Batur, Pura hingga sampai keberadaan Gunung Batur sekarang yang paling disukai pengunjung maupun wisatawan. 

"Bagaimana letusan demikian dahsyat terjadi hingga sisanya kaldera pertama yang demikian luas,” ungkap Dewa Ariana sambil menunjukkan fase-fase letusan sampai munculnya Gunung Abang dan Danau Batur. Dia mengatakan rombongan pelajar yang paling banyak tertarik dengan riwayat evolusi Gunung Batur tersebut. Selain menampilkan evolusi letusan Gunung Batur, sebagai museum Geologi juga menyimpan aneka koleksi dan jenis bebatuan maupun material dari sejarah letusan tersebut. 

Selain itu juga menyediakan informasi keanekaragaman hayati, yakni satwa dan tumbuhan dari kawasan geopark Batur. "Untuk tumbuhan ada cemara geseng dan lainnya. Sedangkan satwa di sini juga merupakan habitat kijang," kata Dewa Ariana yang asal Banjar Silakan, Desa Taman Bali, Bangli ini. Selain itu informasi tentang tradisi, sosial budaya dan upacara dari masyarakat sekitar, juga menjadi daya Tarik dari museum. 

Dengan fasilitas parkir yang luas, dan gedung dua lantai yang juga luas, Dewa Ariana mengatakan Museum Geopark Batur mampu menampung 1.000 pengunjung dalam sehari. "Karena gedung kita luas, kalau pengunjung ramai, sebagian bisa menonton film tentang letusan dan peradaban Gunung Batur, sebagian lagi bisa tour," katanya tentang teknis pengaturan kunjungan. Puncak keramaian kunjungan di Museum Geopark Batur biasanya terjadi pada saat musim liburan sekolah, yakni jeda semester pada Juni-Juli dan musim  liburan November-Desember hingga Januari awal tahun. 

Untuk lebih memperkenalkan Museum Geopark Batur, pengelola mempersilakan pengunjung, terutama pelajar dan mahasiswa untuk membuat konten di media sosial (medsos) tentang kegunungapian. "Karena memang ini museum edukasi," jelasnya. Pihak pengelola juga beberapa kali mengikuti event pameran untuk lebih memperkenalkan Museum Geopark agar bisa makin dikenal luas. *k17

Komentar