nusabali

Poltekpar Bali Dorong Desa Tua Jadi Pusat Event Budaya Berbasis Kearifan Lokal

  • www.nusabali.com-poltekpar-bali-dorong-desa-tua-jadi-pusat-event-budaya-berbasis-kearifan-lokal

TABANAN, NusaBali.com – Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKA) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, pada 9–10 Oktober 2025.

TABANAN, NusaBali.com – Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKA) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, pada 9–10 Oktober 2025.

Kegiatan bertema “Pengelolaan Event Budaya Berbasis Kearifan Lokal” ini menjadi bagian dari komitmen kampus dalam mengembangkan potensi desa wisata melalui pendekatan kolaboratif, kreatif, dan berakar pada budaya lokal.

Ketua Pelaksana PKM, Indah Kusumarini, mengatakan kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat dalam memahami pengelolaan event secara profesional dan berkelanjutan.

“Kami ingin menjadikan momen PKM ini sebagai sarana belajar mengelola event yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi Desa Tua. Kita belajar dari kesuksesan BaliSpirit Festival yang telah berlangsung sejak 2008,” ujar Indah Kusumarini.

Sebagai narasumber utama, I Made Gunarta, Co-Founder sekaligus Cultural Liaison BaliSpirit Festival, membagikan pengalaman dan praktik terbaik dalam membangun festival yang mampu menarik wisatawan tanpa kehilangan nilai-nilai budaya lokal. Ia menekankan bahwa keberhasilan pariwisata berawal dari keharmonisan komunitas.

“Pariwisata itu bonus dari kehidupan yang harmonis. Dalam mengembangkan Desa Tua, semua pihak harus berkolaborasi dengan tim yang solid. Selain itu, Desa Tua perlu menggali keunikan yang tidak dimiliki desa lain, karena hanya ada satu Desa Tua dengan tradisi dan budayanya yang khas,” tegas I Made Gunarta.

Sementara itu, I Nengah Wirata, S.E., M.Par, Ketua Jurusan Pariwisata Poltekpar Bali, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan, melainkan akan berlanjut ke tahap pendampingan penyelenggaraan event.

“PKM ini akan kami lanjutkan sampai pendampingan pelaksanaan event. Komitmen kami adalah membantu Desa Tua agar dikenal luas karena identitas budayanya. Kami juga mengundang UMKM, praktisi, dan anak muda untuk ikut dalam pelatihan ini,” ujarnya.

Dari pihak desa, Sekretaris Desa Tua menyampaikan apresiasi dan berharap hasil pelatihan dapat diterapkan dalam program nyata di lapangan.

“Saat ini kami masih dalam tahap penataan. Melalui pelatihan PKM ini, kami berharap bisa menciptakan event pariwisata yang menjadi ikon baru dan menarik wisatawan ke Desa Tua,” katanya.

Selama dua hari, kegiatan PKM ini diisi dengan pelatihan dan diskusi interaktif yang melibatkan akademisi, praktisi, serta masyarakat lokal. Materi yang dibahas mencakup praktik pengelolaan event budaya, pelatihan manajemen acara, pengembangan event berbasis komunitas, hingga manajemen risiko penyelenggaraan event.

Melalui sinergi antara dunia pendidikan, pelaku industri, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas Desa Tua dalam mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal serta menciptakan event budaya yang berkelanjutan.

Komentar