Belum Operasional, 164 Nakes Sudah Ngantor di RSUD Giri Asih
RSUD Giri Asih
Tenaga Kesehatan
Nakes
CPNS
Dinkes Badung
RSUD Badung
Pemkab Badung
Operasional Rumah Sakit
MANGUPURA, NusaBali.com – RSUD Giri Asih yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 5, Desa Blahkiuh, Abiansemal, Badung belum beroperasi hingga kini lantaran masih mengurus perizinan. Namun, 164 tenaga kesehatan (nakes) telah berkantor di rumah sakit milik Pemkab Badung tersebut.
Direktur RSUD Giri Asih dr Ni Luh Ketut Ayu Ratnawati MKes menargetkan, rumah sakit pelat merah tipe C ini dapat beroperasi minimum akhir tahun 2025 ini. Operasional minimum yakni mampu mengoperasikan UGD bisa dilakukan setelah memenuhi Surat Izin Operasional (SIO).
Dua bulan menuju akhir tahun ini, Ratnawati menuturkan bahwa pihaknya sedang mengurus perizinan terkait lingkungan dan kelaikan bangunan, sebelum SIO. Sehingga, hingga detik ini, RSUD Giri Asih belum bisa melayani pasien maupun melakukan praktik medis.
“Tim medis kami memang sudah berkantor di sini, sekarang mereka sedang melakukan latsar (latihan dasar) sebagai CPNS,” ujar Ratnawati ketika ditemui di RSUD Giri Asih, Rabu (8/10/2025).
Kata Ratnawati yang juga eks Kabid Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Badung, nakes yang sudah aktif ngantor di RSUD Giri Asih dikerahkan untuk pengurusan izin. Selain itu, keberadaan nakes juga jadi indikator perizinan, akreditasi rumah sakit, hingga kredensialing BPJS Kesehatan tahun depan.
“Banyak dokumen yang perlu kami persiapkan. Ada uji fungsi alat dan lain sebagainya, dan itu memerlukan bantuan dari teman-teman (dokter) spesialis dan tim medis yang ada di sini,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Made Padma Puspita SpPD menegaskan, pemenuhan SDM menjadi salah satu tahapan sebuah rumah sakit agar bisa mendapat SIO. Sebab, regulasi mengatur rumah sakit tipe C setidaknya harus punya empat layanan medik dasar yakni spesialis penyakit dalam, bedah, anak, dan obgyn.
“Pemenuhan kebutuhan SDM ini baru salah satu syarat sebelum kami di Dinas Kesehatan bisa menerbitkan SIO,” ungkap Padma.
Pemenuhan SDM nakes, kata Padma, dilakukan melalui pengadaan CPNS tahun 2024 dan resmi terisi pada Februari 2025. Sedangkan, manajemen RSUD Giri Asih baru terbentuk 1 September 2025 lalu yang ditandai dengan pelantikan Direktur Ratnawati oleh Bupati I Wayan Adi Arnawa pada 14 Agustus 2025.
Dr Padma menambahkan, keberadaan nakes sebelum rumah sakit beroperasi bukan berarti para nakes tidak ada kerjaan. Kata dia, tugas nakes justru lebih rumit lantaran selain mengurus dokumen perizinan, mereka juga harus merancang alur pelayanan yang sangat spesifik tergantung situasi dan kondisi rumah sakit. *rat
Dua bulan menuju akhir tahun ini, Ratnawati menuturkan bahwa pihaknya sedang mengurus perizinan terkait lingkungan dan kelaikan bangunan, sebelum SIO. Sehingga, hingga detik ini, RSUD Giri Asih belum bisa melayani pasien maupun melakukan praktik medis.
“Tim medis kami memang sudah berkantor di sini, sekarang mereka sedang melakukan latsar (latihan dasar) sebagai CPNS,” ujar Ratnawati ketika ditemui di RSUD Giri Asih, Rabu (8/10/2025).
Kata Ratnawati yang juga eks Kabid Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Badung, nakes yang sudah aktif ngantor di RSUD Giri Asih dikerahkan untuk pengurusan izin. Selain itu, keberadaan nakes juga jadi indikator perizinan, akreditasi rumah sakit, hingga kredensialing BPJS Kesehatan tahun depan.
“Banyak dokumen yang perlu kami persiapkan. Ada uji fungsi alat dan lain sebagainya, dan itu memerlukan bantuan dari teman-teman (dokter) spesialis dan tim medis yang ada di sini,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Made Padma Puspita SpPD menegaskan, pemenuhan SDM menjadi salah satu tahapan sebuah rumah sakit agar bisa mendapat SIO. Sebab, regulasi mengatur rumah sakit tipe C setidaknya harus punya empat layanan medik dasar yakni spesialis penyakit dalam, bedah, anak, dan obgyn.
“Pemenuhan kebutuhan SDM ini baru salah satu syarat sebelum kami di Dinas Kesehatan bisa menerbitkan SIO,” ungkap Padma.
Pemenuhan SDM nakes, kata Padma, dilakukan melalui pengadaan CPNS tahun 2024 dan resmi terisi pada Februari 2025. Sedangkan, manajemen RSUD Giri Asih baru terbentuk 1 September 2025 lalu yang ditandai dengan pelantikan Direktur Ratnawati oleh Bupati I Wayan Adi Arnawa pada 14 Agustus 2025.
Dr Padma menambahkan, keberadaan nakes sebelum rumah sakit beroperasi bukan berarti para nakes tidak ada kerjaan. Kata dia, tugas nakes justru lebih rumit lantaran selain mengurus dokumen perizinan, mereka juga harus merancang alur pelayanan yang sangat spesifik tergantung situasi dan kondisi rumah sakit. *rat
Komentar