Pemkab Gianyar Bagikan Seragam Sekolah Gratis
Pemkab Gianyar juga berikan bantuan uang kos Rp 1 juta per bulan, uang saku Rp 1,5 juta per bulan, biaya skripsi, dan bantuan laptop senilai Rp 15 juta per mahasiswa.
GIANYAR, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Gianyar memastikan program sekolah gratis yang dijalankan tahun ini benar-benar berpihak kepada masyarakat. Selain membebaskan biaya pendidikan bagi siswa SD dan SMP negeri, pemerintah juga memberikan kain seragam secara gratis dan biaya jahit yang ditransfer langsung kepada peserta didik. Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widya Utama, menjelaskan kebijakan ini merupakan realisasi janji Bupati dan Wakil Bupati Gianyar untuk menghadirkan pendidikan gratis bagi seluruh siswa di Kabupaten Gianyar.
Gus Bem, sapaan akrab Sekda Gianyar menambahkan, keputusan memberikan kain dan ongkos jahit merupakan hasil pertimbangan bersama antara Dinas Pendidikan dan Inspektorat. Keputusan ini untuk menghindari salah ukur seperti yang pernah dialami di daerah lain. “Di Sulawesi ada kasus anak dapat rok yang tidak pas. Karena itu, waktu kami bahas di Inspektorat, menyepakati yang diberikan adalah kain dan ongkos jahit, bukan pakaian jadi,” jelas Gus Bem, Rabu (8/10).
Menurut Gus Bem, pemberian kain juga dimaksudkan untuk menggerakkan ekonomi lokal. Pemerintah menyalurkan ongkos jahit Rp 180.000 hingga Rp 200.000 langsung ke rekening peserta didik baru. Dana itu digunakan untuk ongkos tiga setelan seragam di penjahit lokal. “Jika berikan baju jadi, di Bali tidak ada pabrik tekstil besar. Nanti yang menang tender bisa dari luar Bali, sehingga uangnya keluar. Pak Bupati ingin uangnya berputar di Gianyar,” jelasnya. Gus Bem menambahkan, Dinas Pendidikan telah melakukan survei dan memastikan besaran ongkos jahit mencukupi untuk membuat tiga jenis pakaian yakni seragam nasional, Pramuka, dan batik endek.
Mekanisme pencairan, seluruh proses dilakukan melalui Bank BPD Bali. Namun, Gus Bem mengakui sempat terjadi keterlambatan karena jumlah siswa baru cukup banyak, sekitar 7.000 siswa SD dan SMP. “Kami imbau masyarakat menyiapkan rekening lebih awal bagi anak-anak yang akan masuk SD atau SMP negeri. Tahun ini bank agak kewalahan karena jumlahnya ribuan,” katanya. Kain seragam sudah mulai dibagikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar. Jenis kain yang diserahkan meliputi warna putih-merah untuk SD, putih-biru untuk SMP, seragam Pramuka, dan batik endek.
Desain seragam telah mendapat persetujuan pimpinan daerah agar seluruh sekolah tampil selaras. Pemkab Gianyar juga telah menyiapkan sepatu untuk olahraga agar kebutuhan siswa benar-benar terpenuhi tanpa pungutan di sekolah. Tak hanya untuk jenjang dasar dan menengah, Pemkab Gianyar juga melanjutkan program bantuan pendidikan tinggi bagi 1.000 mahasiswa pada tahun 2026. Bantuan ini meliputi uang kos sebesar Rp 1 juta per bulan, uang saku Rp 1,5 juta per bulan, biaya skripsi, hingga bantuan laptop senilai Rp15 juta per mahasiswa. “Tahun ini masih tahap uji coba untuk 127 mahasiswa, dan 2 orang mengundurkan diri karena mendapat beasiswa dari pusat. Total ada 125 mahasiswa yang dibiayai penuh,” ujar Gus Bem.
Dia menegaskan, seluruh kebijakan ini bertujuan menghapus beban biaya pendidikan bagi masyarakat Gianyar dan menepis anggapan adanya pungutan sekolah. “Pendidikan gratis ini sudah menjadi wacana sejak lama, di Gianyar kini benar-benar terwujud. Dulu Pak Bupati juga sudah meluncurkan angkutan siswa gratis, sekarang seragam pun gratis. Orang tua tidak lagi terbebani biaya pendidikan anak,” tegas Gus Bem. 7 nvi
Komentar