Dinas KLH Bali Gelar Lomba Gebogan Buah Hutan
DENPASAR, NusaBali - Serangkaian piodalan Purnama Kapat, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali menggelar Lomba Gebogan Buah Lokal di Pura Swagina Kantor Dinas KLH Bali, Jalan Panjaitan, Niti Mandala, Denpasar pada Soma Umanis Tolu, Senin (6/10).
Lomba diikuti oleh 28 gebogan buah yang disusun oleh 12 unit tugas (Sekretariat, Bidang, dan UPTD) di lingkungan Dinas KLH Bali. Uniknya, seluruh gebogan menggunakan buah-buahan lokal hasil hutan dari berbagai wilayah Bali timur, utara, barat, dan selatan, sebagai bentuk konkret penguatan sektor kehutanan berbasis kearifan lokal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra pun hadir langsung memberikan dukungan. Kehadiran Sekda Dewa Indra menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan nilai-nilai budaya lokal.
Kepala Dinas KLH Bali I Made Rentin menyebut bahwa kegiatan ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga bentuk kampanye ekologis. “Kami ingin mengangkat potensi buah lokal hasil hutan sebagai bagian dari agroforestri yang memperkuat fungsi konservasi dan mendukung ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai simbol keberlanjutan, Rentin menyerahkan satu gebogan istimewa berisi 7 hingga 11 jenis bibit tanaman (seperti durian dan manggis) kepada empat Kepala UPTD KPH. Gebogan simbolis ini telah diupacarai sebelum diserahkan, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual dan kelestarian alam. Bibit-bibit tersebut wajib ditanam dan dirawat agar tumbuh dan berbuah, memberi manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Koordinator Tim Percepatan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Padas Luh Riniti Rahayu, yang juga bertindak sebagai juri, memberikan apresiasi atas kreativitas dan pesan ekologis yang disampaikan dalam lomba ini. “Kegiatan ini sejalan dengan misi pelestarian lingkungan dan pendidikan lingkungan hidup sejak dini,” sebutnya.
Rangkaian acara ini, tambahnya, membuka peluang untuk dikembangkan menjadi Festival Buah Lokal Hasil Hutan Bali, sebagai program tahunan yang menggabungkan konservasi, budaya, dan pemberdayaan masyarakat. 7 adi
Komentar