nusabali

Proyek Waste to Energy, KMHDI Ingatkan Pentingnya Uji Emisi

  • www.nusabali.com-proyek-waste-to-energy-kmhdi-ingatkan-pentingnya-uji-emisi

DENPASAR, NusaBali - Rencana pembangunan Waste to Energy (WtE) di Bali mulai mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dikabarkan siap memberikan dukungan anggaran dalam pertemuan Gubernur Bali bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perusahaan Harvest Waste, serta Direktur Bisnis dan Komersial PLN Indonesia Power di Jayasabha Denpasar, Jumat (3/10) lalu.

Pembangunan WtE ini menjadi salah satu langkah strategis menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang diwajibkan berhenti beroperasi pada akhir 2025 sesuai Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup. Penutupan TPA dengan sistem open dumping seperti di Suwung disebut harus menjadi perhatian serius agar Bali segera berbenah dalam tata kelola lingkungan.

Namun, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali menekankan agar proyek ini tidak hanya dipandang sebagai solusi instan. Ketua PD KMHDI Bali, I Putu Dika Adi Suantara, mengingatkan pembangunan WtE di Bali harus lulus uji emisi serta diprioritaskan pada pengolahan sampah residu.  “Rencana pembangunan Waste to Energy harus diiringi oleh edukasi pemilahan serta penyiapan infrastruktur penunjang seperti bank sampah di setiap banjar untuk sampah daur ulang serta memaksimalkan pemrosesan sampah organik baik melalui teba modern ataupun melalui pusat pengomposan atau rumah kompos,” ujarnya, Senin (6/10).

KMHDI sebelumnya juga menyinggung persoalan ini dalam pertemuan dengan DPRD Bali pada 15 September 2025 saat membahas bencana banjir yang melanda Bali. Dalam pertemuan itu, mahasiswa Bali mendapat informasi bahwa pemerintah pusat melalui Danantara akan mendukung pendanaan pembangunan WtE yang rencananya memanfaatkan kawasan Pelindo sebagai lokasi. Menurut KMHDI, dukungan dari pusat harus diimbangi keseriusan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, agar persoalan sampah di Bali bisa ditangani secara menyeluruh. 

Sinergi antara Gubernur Bali dengan bupati dan walikota se-Bali disebut menjadi kunci untuk memastikan pembangunan WtE tidak sekadar berdiri sebagai proyek, melainkan benar-benar berjalan efektif dalam menjaga lingkungan sesuai prinsip keberlanjutan. 7 tr

Komentar