nusabali

Lestarikan Budaya Lewat Kurikulum Mulok

  • www.nusabali.com-lestarikan-budaya-lewat-kurikulum-mulok

KOBA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memupuk dan melestarikan budaya dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal (Mulok) di setiap jenjang pendidikan di daerah itu.

Kini tim tengah menyusun kurikulum dengan enam kurikulum, yakni pertanian, dambus, perikanan, bola tampah, bahasa daerah, dan mendongeng. 

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Sabtu (4/10) mengatakan kurikulum mulok perlu dikembangkan agar menarik bagi peserta didik dan mampu menanamkan kecintaan terhadap budaya daerah. “Kami ingin menghasilkan kurikulum muatan lokal yang disenangi anak-anak dan membuat mereka terus ingat dengan budaya daerahnya,” katanya.

Ia menilai, keberadaan kurikulum Muatan Lokal penting untuk menjaga kelestarian budaya lokal, terutama nilai-nilai budaya Melayu yang menjadi ciri khas masyarakat Bangka Belitung. Di tengah kemajuan teknologi saat ini perlu  ditanamkan ciri khas daerah sendiri. Diharapkan kurikulum ini dapat memperkuat pelestarian budaya daerah sekaligus menumbuhkan minat belajar anak-anak.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Pangihutan Sihombing, berharap kurikulum mendongeng dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa di berbagai jenjang pendidikan serta menumbuhkan potensi seni bercerita di kalangan anak. Diharapkan mendongeng juga menjadi motivasi bagi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat enam kurikulum Muatan Lokal yang diterapkan di Kabupaten Bangka Tengah, yaitu pertanian, dambus, perikanan, bola tampah, bahasa daerah, dan mendongeng. "Semua kurikulum muatan lokal tersebut memiliki nilai kearifan lokal dan mencerminkan identitas daerah," ujarnya.7 ant

Komentar