nusabali

Jadi Keynote Speaker di Talkshow 'Cuan dan Connect Jawara FTI 2025'

Arya Wibawa Ajak Mahasiswa Undiknas Peduli Sampah

  • www.nusabali.com-jadi-keynote-speaker-di-talkshow-cuan-dan-connect-jawara-fti-2025

DENPASAR, NusaBali - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menjadi keynote speaker dalam kegiatan talkshow interaktif yang di selenggarakan Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) di Gedung Shanti Graha Denpasar, Sabtu (4/10) sore.

Kegiatan yang bertujuan untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dan terhubung dengan lingkungan kampus Undiknas, dengan tajuk 'Cuan & Connect Jawara FTI 2025', tersebut Arya Wibawa mengajak mahasiswa peduli sampah dan lingkungan.

Dalam talkshow ini, Wawali Arya Wibawa memaparkan mengenai Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber yang ada di Kota Denpasar. Di hadapan para generasi muda Wawali Arya Wibawa memaparkan berbagai upaya penanggulangan sampah di Kota Denpasar yang salah satu fokusnya adalah optimalisasi pengelolaan sampah berbasis sumber, termasuk TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), Teba Modern, Bank Sampah, dan pusat komposting. Selain itu, Pemkot Denpasar juga mendukung program waste to energy sebagai solusi jangka panjang dan penanggulangan sampah pasca bencana banjir beberapa waktu lalu.

Arya Wibawa mengingat permasalahan lingkungan yang dihadapi saat ini adalah tata kelola sampah. Untuk itu para generasi muda diharapkan agar juga ikut serta berperan dalam melaksanakan pemilahan sampah di lingkungan masing-masing, tak terkecuali di lingkungan keluarga dan institusi pendidikan. “Apalagi, Undiknas merupakan salah satu kampus besar di Denpasar,” ujar Arya Wibawa.

Untuk itu lanjutnya, Pemkot Denpasar pun saat ini sedang gencar melaksanakan program Teba Modern sebagai solusi penanganan sampah organik berbasis sumber di Denpasar. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, banjar, dan fasilitas umum lainnya. Teba Modern merupakan tempat pengolahan sampah organik dengan konsep penampungan sedalam 2 meter yang dilengkapi dengan tutup untuk memasukkan sampah. 

Program ini menekankan pentingnya pemilahan sampah organik di rumah tangga sebelum dimasukkan ke dalam Teba Modern. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam Teba Modern akan terurai secara alami oleh mikroorganisme dalam waktu beberapa bulan, menghasilkan pupuk kompos. “Dengan demikian Teba Modern membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, menghasilkan pupuk organik, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah,” tegas Arya Wibawa. 

Kata Arya Wibawa program ini memerlukan partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah dan mengelola Teba Modern di lingkungan masing-masing. “Dengan adanya program Teba Modern, diharapkan pengelolaan sampah di Denpasar menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,”  ungkap Arya eks Ketua Fraksi PDIP DPRD Denpasar ini.

Selain itu, untuk pemulihan pasca bencana banjir di Denpasar, Arya Wibawa mengungkapkan upaya pembersihan sungai telah dilakukan secara optimal, namun di lapangan masih terus muncul sampah baru. “Kita sudah bersihkan, tetapi nyatanya muncul lagi sampah-sampah baru, seperti tadi masih ada kresek-kresek yang dibuang ke Sungai,” tegasnya.

Sementara itu, Panitia Kegiatan, Ari Devananda, menjelaskan bahwa Cuan & Connect Jawara FTI 2025 merupakan inisiatif strategis untuk membekali mahasiswa baru dengan keterampilan praktis di luar ruang kelas. “Program ini didesain untuk menjembatani teori akademis dengan praktik dunia nyata. Kami ingin mahasiswa belajar, berinteraksi, dan bertumbuh bersama,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Wakil Walikota Denpasar atas kehadirannya. “Materi mengenai pengelolaan sampah berbasis sumber sangat relevan dan membuka wawasan generasi muda tentang pentingnya peduli lingkungan sekaligus melihat potensi ekonomi dari pengelolaan sampah,” tutup Ari.@mis

Komentar