nusabali

Pembatas Jembatan Desa Antap Disapu Air Deras

  • www.nusabali.com-pembatas-jembatan-desa-antap-disapu-air-deras

Jika jembatan kembali tergenang air, warga dari sembilan banjar tidak bisa melintas. 

TABANAN, NusaBali
Pembatas jembatan yang ada di Desa Antap disapu air deras pada Rabu (18/10) sekitar pukul 14.00 Wita. Air deras yang berasal dari Sungai Yeh Otan ini mendadak naik karena di bawah jembatan itu tersumbat kayu gelondongan. Walhasil sekitar 1 jam warga di sana tidak bisa melintas. 

Perbekel Desa Antap I Ketut Wastika, menjelaskan jembatan sepanjang 20 meter dan lebar 2,5 meter ini dibangun sekitar satu tahun lalu menggunakan dana desa. Bahkan materialnya serta pondasi menggunakan bahan yang sangat kuat.

Tetapi karena aliran Sungai Yeh Otan deras dan penyangga jembatan itu tersumbat kayu gelondongan, sehingga air naik dan menyapu pembatas jembatan. “Di desa kami hanya terjadi hujan gerimis, mungkin di bagian utara hujan lebat sehingga aliran air di sungai sangat deras,” ungkap Wastika.

Dikatakannya, jika jembatan ini kembali tergenang air, ada warga dari 4 banjar di sebalah timur dan 5 banjar di sebelah barat yang tidak bisa lewat. Keempat banjar di sebelah timur, di antaranya Banjar Antap Dajan Telabah, Banjar Antap Dajan Sema, dan Banjar Antap Delod Sema.

Sedangkan lima banjar yang ada sebelah barat, yakni, Banjar Soka Kaja, Banjar Soka Kelod, Banjar Batulumbang, Banjar Bayan, dan Banjar Bonian. “Tetapi jika jembatan ini tidak bisa dilalui, warga di sembilan banjar ini tidak terisolasi karena ada jembatan lainnya di sebelah selatan, lantaran kami dua punya jembatan,” jelasnya.

Untuk itu, antisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya akan kembali membangun jembatan tetapi bakal berkoordinasi dengan aparat Desa Antap. “Meskipun saya perbekel, saya wajib rembuk terlebih untuk mengambil keputusan,” tandas Wastika.

Kasi Rehabilitasi dan Penanggulangan Bencana BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika, menyebutkan pihaknya sudah ke lokasi kejadian. Saat itu hanya bisa membersihkan saluran sungai. Pihaknya bersama warga sudah memberikan rambu menggunakan bambu agar warga tidak melintasi jembatan tersebut. “Kami kasih tanda untuk keamanan, meskipun jembatannya masih utuh, sebab cukup berbahaya ketika dilewati jika musim hujan,” ujar Trisna. *d

Komentar