nusabali

Longsor di Petang, Jalan Tertutup Material

  • www.nusabali.com-longsor-di-petang-jalan-tertutup-material

Warga yang bepergian diimbau untuk tidak berhenti di dekat tebing, karena rawan longsor.

MANGUPURA, NusaBali
Intensitas hujan yang meninggi beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor di dua titik di wilayah Kecamatan Petang. Selain di Banjar Pupuk, longsor juga terjadi di Banjar Sekarmukti, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Rabu (18/10). Longsor diketahui sekitar pukul 09.00 Wita. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini.

Di Pangsan, tanah yang longsor setinggi sekitar 5 meter mengakibatkan jalan di desa setempat tertutup material longsoran. Hampir sekitar 10 meter badan jalan yang tertutup material. Kondisi ini mengakibatkan akses warga terganggu. Untunglah petugas sigap dan langsung membersihkan material longsor. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu instansi terkait dan masyarakat setempat bahu membahu membersihkan jalan, sehingga tak perlu waktu lama jalan kembali normal.

“Kemungkinan kejadiannya dini hari, kami baru mendapat laporan pukul 10.00 Wita. Tapi petugas kami sudah ke lokasi untuk melakukan penanganan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ni Nyoman Ermy Setiari.

Walau longsor sempat mengakibatkan akses jalan warga tertutup material longsoran, tak ada korban jiwa dalam bencana ini. “Syukurlah korban tidak ada, hanya material tanah yang longsor sempat menutup badan jalan,” akunya.

Masih menurut Ermy Setiari, longsor serupa terjadi di Banjar Sekarmukti, Desa Pangsan. Kajadiannya nyaris sama, bukit longsor akibat terpaan hujan. “Di Sekarmukti hampir sama kejadiannya dengan di Banjar Pupuk, bukit longsor menutup badan jalan. Tapi baik yang di Sekarmukti dan Pupuk sudah kami atensi. Sekarang akses warga sudah normal,” tandasnya.

Sementara Camat Petang IB Nata Manuaba mengimbau masyarakat senantiasa waspada dan selalu berhati-hati saat bepergian. Sebab di wilayah Badung Utara khususnya yang memiliki topografi perbukitan, rawan longsor saat intensitas hujan meninggi seperti sekarang. “Kami imbau warga selalu waspada, kalau bepergian jangan berhenti di tebing yang tinggi karena rawan longsor,” imbaunya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Badung Nyoman Wijaya, mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati selama musim penghujan. Pihaknya juga berharap masyarakat dapat membantu melakukan pemangkasan pohon yang ada di wilayah pekarangannya sendiri demi mengantisipasi tumbang karena terpaan angin.

Di samping itu, selama menghadapi musim penghujan pihaknya menegaskan sudah menjalin koordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas LHK, PUPR, PMI, dan yang lainnya. Sebab, dia mengakui sejumlah wilayah di Badung tergolong rawan bencana, longsor maupun pohon tumbang.

“Kalau dari sisi kesiapan personel maupun sarana dan prasarana BPBD sudah siap. Tapi tentu kami tidak bisa sendiri, makanya kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait,” tuturnya. Disinggung kekuatan personel yang ada di BPBD saat ini, Wijaya mengaku sebanyak 50 orang. “Petugas BPBD ada sekitar 50. Tapi kami dibantu kalau-kalau terjadi bencana besar, baik itu dari PUPR maupun instansi lainnya,” kata Wijaya. *asa

Komentar