Nelayan Banjar Keluhkan Hasil Tangkapan Menipis
Danrem Pasang Terumbu Karang dan Rumpon
SINGARAJA, NusaBali - Keluhan nelayan pesisir Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng, soal semakin minimnya hasil tangkapan ikan, direspon Komandan Resor Militer (Danrem) 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra.
Bersama kelompok nelayan setempat, Danrem menginisiasi pemasangan terumbu karang buatan dan rumpon apung untuk mengembalikan ekosistem laut.
Kegiatan ini dirangkai dengan Bakti Lingkungan Hidup dalam rangka HUT ke-80 TNI, Selasa (30/9). Hadir pula Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng I Gede Putra Aryana, serta Dandim 1609/Buleleng Letkol Czi Ibnu Ria Indrawan.
Danrem Brigjen Dewa Agung Hadisaputra mengaku tergerak setelah mendengar nelayan lokal kesulitan mencari ikan di dekat pantai. “Awal mulanya ceritanya para nelayan ini kami mendapat informasi sulit untuk mencari ikan. Kalau toh dia mau mencari ikan sampai kurang lebih beberapa mil ke jauh di sana. Ikan yang dulunya di sini 700 meter itu banyak, sekarang lari ke dalam semua. Sehingga biaya yang dikeluarkan nelayan untuk menuju ke sana dengan hasil tangkap mereka tidak seimbang,” ujar dia.
Sebagai solusi, Korem 163/Wira Satya memanfaatkan ban bekas dari jajaran Kodim untuk dibuat rumpon dan dipasang sekitar 700 meter dari bibir pantai. “Harapan kami adalah ketika kita sudah pasang terumbu karang dan rumpon ini, di sini akan tumbuh ikan-ikan kecil, akan tumbuh terumbu karang. Dengan tumbuhnya ikan-ikan kecil dan terumbu karang, berarti ikan-ikan besar akan datang,” jelasnya.
Dengan begitu, nelayan skala kecil diharapkan bisa kembali mendapat hasil tangkapan lebih dekat dan menekan biaya operasional. “Ini bagian dari ketahanan pangan dan juga bagian dari ketahanan kehidupan para nelayan,” tegas jenderal bintang satu ini.
Danrem menambahkan, program peduli lingkungan ini sebelumnya juga sudah dilakukan dengan penanaman sekitar 1.500 mangrove di Teluk Terima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. “Pentingnya menjaga ekosistem laut sudah kami berupaya semaksimal mungkin dengan mengajak mereka seperti ini. Bagian dari menjaga ekosistem,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Sutjidra mengapresiasi langkah pemasangan terumbu karang dan rumpon, sekaligus pembagian paket sembako untuk masyarakat sekitar. Menurutnya, pelestarian ekosistem laut memberi dampak ekonomi jangka panjang. “Saya berharap ini ke depan ekosistem di laut ini akan terjaga dan lestari. Dengan ekosistem terjaga, ikan-ikan itu ada tempat mereka untuk berkembang biak. Nah, di sinilah fungsi terumbu karang itu akan menjadi nilai ekonomi, tentu akan memicu pertumbuhan ekonomi para nelayan,” jelas Sutjidra.
Namun Sutjidra mengingatkan, Buleleng dengan panjang pantai 157 kilometer masih menghadapi pekerjaan rumah berat, terutama soal abrasi dan pelanggaran pemanfaatan sempadan pantai. “Nah, ini yang menjadi tantangan untuk kita, ada pelanggaran-pelanggaran sempadan pantai yang harus ditertibkan agar kawasan pantai bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di wilayah pesisir,” tutup dia.7 mzk
Komentar