nusabali

Jelang MotoGP di Mandalika, Kunjungan Wisatawan Tetap Sepi

  • www.nusabali.com-jelang-motogp-di-mandalika-kunjungan-wisatawan-tetap-sepi

AMLAPURA, NusaBali - Jelang balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, 3-5 Oktober, tidak ada pengaruh positif terhadap kunjungan wisatawan di Karangasem. Kunjungan tetap sepi. Padahal Karangasem dilintasi melalui Pelabuhan Padangbai.

"Tetap sepi, tidak ada pengaruhnya dengan adanya MotoGP," jelas Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa kepada NusaBali di Amlapura, Selasa (30/9).

Kata dia, September ini kunjungan memang relatif sepi bahkan cenderung menurun. Hunian hotel kisaran 40-45 persen. Sebab musim liburan telah berakhir sehingga tidak ada wisatawan yang datang beramai-ramai. Selama ini hanya mengandalkan wisatawan Eropa dan Australia.

Seperti halnya pelaksanaan MotoGP tahun-tahun sebelumnya, lanjut Kariasa, seperti  kali ini juga tidak berpengaruh. "Hanya saja pengaruhnya tingkat kesibukan di Pelabuhan Padangbai, bisa meningkat. Karena banyaknya bus-bus mengangkut peserta dan wisatawan yang hendak berlibur dan menonton MotoGP itu," tambahnya.

Jadwal MotoGP, katanya, berlangsung selama 3 hari, Jumat (3/10) sesi latihan resmi, Sabtu (4/10) kualifikasi dan sprint race untuk menentukan posisi start di balapan utama, sedangkan Minggu (5/10) race utama untuk kelas moto3, moto2 dan MotoGP.

Sepinya kunjungan di saat digelar MotoGP, lanjut Kariasa, mengingat di Pulau Lombok telah tersedia fasilitas hotel dan villa yang standar. Penonton dan kru balap tidak merasa perlu menginap terlebih dahulu di Karangasem. Dari dulu, katanya, tidak berharap banyak dengan adanya kegiatan MotoGP. 

Diperkirakan, kunjungan memulai membaik selama Desember, selanjutnya Januari-April 2026, akan kembali sepi. Hal itu merupakan siklus kunjungan wisatawan di Karangasem.

Disinggung kurangnya ada promosi ke luar negeri, hal itu diakuinya. "Promosi ke luar negeri sebenarnya jalan terus, itu hanya dilakukan perusahaan sendiri-sendiri melalui bagian pemasarannya masing-masing, Kali pemerintah dengan PHRI, belum ada program itu," tambahnya.

Hal senada dilontarkan Penasihat PHRI Karangasem I Wayan Tama. "Kunjungan wisatawan ke Karangasem telah terdata dari tahun ke tahun, puncaknya biasanya Juli-Agustus, selanjutnya menurun, karena masa liburan telah habis," jelas I Wayan Tama yang mantan anggota DPRD Karangasem, dari Fraksi Partai Golkar.

Terlebih lagi, kata I Wayan Tama, Karangasem tengah berbenah, di sepanjang Pantai Objek Wisata Candidasa dilakukan revitalisasi pantai, sehingga untuk sementara wisatawan sedikit terganggu di tempat-tempat adanya penataan pantai. 

Lanjut dia, tujuan penataan cukup baik, agar tidak terjadi abrasi, dan pantai lebih tertata dengan rapi, hanya saja, proyek itu memerlukan waktu cukup lama sekitar 2 tahun lebih, itu artinya selam itu pula kunjungan di objek tersebut terganggu. Sebab, alat berat terus dioperasikan sepanjang pantai.7k16

Komentar