Warga Batuagung Tewas Gantung Diri
Sang istri menemukan korban dalam kondisi tergantung di belakang dapur rumah.
NEGARA, NusaBali
Warga Banjar Petanahan, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Jembrana, dikejutkan dengan peristiwa gantung diri yang dilakukan seorang warga setempat, Senin (29/9) pagi. Korban berinisial IBKA, 46, ditemukan tergantung di belakang dapur rumahnya.
Peristiwa diketahui sang istri yang berusaha mencarinya setelah mendapati korban tidak berada di tempat tidur. Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati melalui Kasi Humas Polres Jembrana, Ipda I Putu Budi Arnaya, membenarkan adanya kejadian yang menggemparkan tersebut. Peristiwa tragis itu diperkirakan terjadi pada Senin dini hari dan koeban baru ditemukan pagi hari sekitar pukul 06.00 Wita.
"Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya, IAKE, 39. Saksi (istri korban) terbangun sekitar pukul 05.00 Wita dan tidak menemukan korban di tempat tidur," ujar Ipda Budi Arnaya, Selasa (30/9).
Mengetahui suaminya tidak berada di kamar pada dini hari itu, IAKE lantas melakukan pencarian di sekitar rumah. Setelah beberapa saat mencari, sekitar pukul 06.00 Wita, sang istri menemukan korban dalam kondisi tergantung di belakang dapur rumah.
Korban diketahui tergantung kayu lambang belakang dapur. Temuan itu pun membuat sang istri histeris dan segera meminta pertolongan kepada warga sekitar. Korban kemudian diturunkan oleh saksi bersama warga setempat dan dilaporkan ke pihak kepolisian.
Begitu mendapat laporan, Tim Inafis dari Polres Jembrana bersama tim medis segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban. Dari hasil pemeriksaan, dipastikan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan lain selain jeratan di leher akibat gantung diri.
Pihak keluarga korban, setelah dimintai keterangan, menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi pada jenazah korban. Keluarga juga telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi. Aksi nekat korban ini diduga karena depresi akibat penyakit menahun yang dideritanya.
Ipda Budi Arnaya juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tersebut. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi kesehatan mental dan persoalan pribadi orang-orang terdekat. "Kami turut berduka atas peristiwa ini. Kepada masyarakat, kami mengimbau untuk lebih peka terhadap kondisi keluarga maupun lingkungan sekitar. Jika ada yang menunjukkan tanda-tanda depresi atau membutuhkan pertolongan, jangan ragu untuk memberikan dukungan atau merujuk ke ahli profesional," tutup Ipda Budi Arnaya.7ode
Komentar