Wisatawan Antre Melepasliarkan Tukik di Pantai Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali - Ratusan wisatawan bersemangat ikut melepasliarkan tukik di Pantai Nusa Dua, Rabu (24/9) pagi.
Satu per satu mereka menggenggam tukik kecil dalam sebuah wadah batok kelapa, sebelum akhirnya melepasnya kembali ke laut lepas. Kegiatan bertajuk Turtle Cub Release itu digelar oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Tenant Kawasan The Nusa Dua, Nusa Dua Beach Hotel & Spa, serta Komunitas Bulih Bali.
Salah seorang wisatawan asal Inggris, Emily, mengaku terkesan bisa ikut serta dalam pelepasan tukik. Dia menilai pengalaman ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga penuh makna. “Menurutku ini luar biasa. Penyu adalah hewan favoritku di seluruh dunia, jadi aku sangat bersemangat bisa melihat mereka kembali ke laut. Menjaga laut dan hewan-hewan di dalamnya itu penting sekali, dan aku pikir apa yang dilakukan di sini sungguh menakjubkan,” ujarnya pada Kamis pagi.
“Saya pernah melihat bayi penyu di kolam penangkaran, tapi baru kali ini bisa melepasnya sendiri. Rasanya benar-benar luar biasa,” tambahnya.
General Manager The Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika, menjelaskan bahwa keterlibatan wisatawan dalam pelepasan tukik menjadi salah satu cara menyadarkan banyak pihak tentang bagaimana aktivitas manusia, termasuk pariwisata, dapat mengganggu keseimbangan alam. Menurutnya, pelepasan tukik sering meninggalkan kesan mendalam bagi wisatawan. Banyak yang terharu karena penyu memiliki siklus hidup unik, yakni kembali ke pantai tempat menetas untuk bertelur.
“Dari sini kami ingin menanamkan pesan bahwa menjaga alam itu sebenarnya sederhana, tapi penting,” ujarnya ditemui di lokasi pada Kamis pagi.
Sepanjang tahun ini, lanjut Dwiatmmika, Nusa Dua Beach Hotel & Spa sudah tujuh kali melepas tukik. Sarang-sarang penyu yang ditemukan di kawasan pantai dijaga dan diberi tanda oleh pihak hotel maupun pengelola agar tetap aman sampai menetas.
“Melalui kolaborasi dengan tenant dan komunitas, kami ingin menghadirkan kegiatan yang tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga memberi pengalaman berharga bagi wisatawan serta memperkuat citra The Nusa Dua sebagai kawasan pariwisata ramah lingkungan,” tuturnya.
Di sisi lain, Humas Asosiasi Kelompok Pelestari Penyu Bali (AKPPB) atau Komunitas Bulih Bali, I Kadek Wiadnyana, menambahkan tukik yang dilepas kali ini merupakan hasil dari proses relokasi telur penyu yang sebelumnya ditemukan di Pantai Mengiat. Relokasi tersebut merupakan bagian dari konsep ex-situ conservation, yakni upaya konservasi yang dilakukan di luar habitat asli penyu.
“Melalui proses relokasi dan pengamanan ini, kami berusaha menyelamatkan calon tukik hingga menetas dengan aman sebelum akhirnya dilepas ke laut bebas, dari ex-situ menuju in-situ. Dengan cara ini, peluang hidup tukik menjadi lebih besar sekaligus menegaskan komitmen kami dalam mendukung upaya pelestarian penyu di kawasan Nusa Dua,” katanya. 7 ol3
Komentar