Simulasi Penanganan Demo Ricuh di Kantah
SINGARAJA, NusaBali - Polres Buleleng kembali menggelar simulasi penanganan krisis aksi unjuk rasa, pada Selasa (23/9) pagi.
Kali ini, simulasi digelar di depan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Buleleng. Latihan ini disiapkan untuk memperkuat kemampuan taktis personel dalam menghadapi potensi kerusuhan nyata.
Simulasi berlangsung di sepanjang Jalan Dewi Sartika Selatan. Nampak sejumlah personel Pengendalian Massa (Dalmas) lengkap dengan perlengkapan taktis. Sejumlah aparat berpakaian preman juga disebar di sekitar lokasi. Di tengah jalan, kendaraan taktis Armored Water Cannon (AWC) disiagakan.
Awalnya suasana demonstrasi berlangsung tertib. Namun, ketika massa menyampaikan aspirasi di Kantah Buleleng, tensi mulai meningkat. Massa yang tidak puas kemudian memaksa masuk dan mendatangkan lebih banyak orang. Polisi akhirnya menerjunkan personel lengkap dibantu anjing pelacak dan AWC untuk menghalau potensi anarkis. Massa berhasil diurai oleh aparat.
Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, menjelaskan alasan Kantah Buleleng dipilih sebagai lokasi simulasi. Menurutnya, area perkantoran di pusat kota ini rawan menjadi sasaran kemarahan warga yang tidak puas terhadap keputusan pertanahan.
“Kami sudah mendapatkan persetujuan bahwa ini kita laksanakan simulasi bagaimana pengamanan. Karena kita tahu di tahun 98 atau 99 telah terjadi kebakaran, bahkan tidak hanya di kantor BPN saja, kantor-kantor yang lainnya juga,” terangnya.
Latihan ini disebut penting untuk melatih anggota menghadapi berbagai skenario, termasuk jika aksi unjuk rasa disusupi provokator. “Dalam aksi unjuk rasa tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kerusuhan karena ada provokator sehingga bisa anarkis. Kami juga siapkan bagaimana penanganannya. Sehingga kami bisa menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Buleleng ini,” ucapnya.
Dalam simulasi tersebut, sebanyak 110 personel Dalmas dilibatkan bersama ratusan aparat lainnya. Mereka dibekali peralatan lengkap seperti tameng, tongkat, dan pentungan. “Ada juga senjata tertentu, peluru karet. Apabila itu anarkis eskalasinya semakin tinggi. Tapi di simulasi ini, kami tidak turunkan senjata peluru karet,” kata AKBP Widwan.7 mzk
Komentar