nusabali

Siap Raih Emas Terbanyak

  • www.nusabali.com-siap-raih-emas-terbanyak

Denpasar siap mendukung wacana KONI Kabupaten/Kota wajib sumbang emas di PON. Selain realistis, itu juga pemicu prestasi dan tantangan tersendiri bagi pengurus KONI di masing-masing Kabupaten di Bali. 

Tekad Denpasar di PON Papua 2020

DENPASAR, NusaBali
KONI Kota Denpasar menegaskan kesiapannya soal tantangan Ketum KONI Bali yang mewajibkan KONI Kabupaten/Kota menyetorkan tiga medali emas di PON Papua 2020. Bagi Kota Denpasar permintaan itu tidak menjadi masalah. Sebab Denpasar ingin terus konsisten menyumbangkan medali terbanyak bagi Bali. 

"Bagi Denpasar itu pelecut dan kami siap-siap saja. Karena itu merupakan arahan yang sangat baik untuk berusaha. Dan, kami siap mewujudkan," ucap Humas KONI Kota Denpasar, Dewa Gde Rai, di Denpasar, Minggu (15/10).

Dewa Rai mencontohkan, saat event PON Jabar 2016, Denpasar menyumbangkan emas terbanyak. Dari total 20 emas yang Bali, separuh lebih emas sumbangan dari para patriot olahraga Denpasar. "Atlet Denpasar meraih 12 emas. Itu kita tembus hitungan 60 persen sebagai penyumbang medali untuk daerah Bali," tutur Dewa Rai. 

Dengan prestasi resmi seperti itu, KONI Kota Denpasar ingin meningkatkan prestasi atletnya diajang bergengsi sekelas PON. Karena itu menyangkut nama daerah juga. Dewa Rai berharap di Papua nanti bisa lebih banyak lagi menyumbangkan emas untuk Bali.

Jadi, Denpasar siap mendukung wacana yang mewajibkan KONI Kabupaten/Kota di Bali. Selain merupakan target realistis dan pemicu berprestasi itu juga tantangan tersendiri bagi pengurus KONI di masing-masing Kabupaten di Bali. 

Hanya saja, harus dilakukan secara konsisten. Hasil juara di ajang Porprov Gianyar benar-benar dimanfaatkan untuk Bali dan terus meningkatkan pola pembinaan atlet sendiri. Tidak impor atlet dan prestasi semu di event Porprov. 

Sementara di tempat terpisah Ketua Umum KONI Karangasem, Gede Suadi siap menjawab tantangan KONI Bali. Dengan catatan, proses pembinaan atlet nantinya jangan semuanya dibebankan kepada KONI Kabupaten. 

"Saya minta KONI Provinsi juga melihat potensi yang ada dimasing-masing daerah," harap Suadi. 

Contoh, jika Karangasem dianggap berpotensi di cabor balap sepeda, agar diarahkan dan fokus pengembangan di cabor tersebut. Termasuk membantu dari sisi sarana dan prasarananya. Juga tidak ada lagi satu cabor justru digarap banyak Kabupaten, sehingga konsentrasi terpecah dalam pengembangan cabor. Atau petakan saja, dari 9 KONI Kabupaten itu berpotensi menyumbang medali emas dari cabor mana saja. 

"Kami akan berusaha untuk itu, walapun di PON Jabar waktu ini baru menyumbang 1 emas dan 1 perunggu untuk Bali," tutur Suadi. 

Hal lain yang menjadi catatan, yakni pengembangan cabor itu juga menyesuiakan kemampuan daerah dan jangan disamakan kemampuan Karangasem dengan daerah lainnya. Terutama dari terkendala soal pelatih yang memang masih banyak belum berlisensi. Tapi pelatih berlisensi yang ada di Bali, arahkan untuk membina sesuai cabor unggulan masing-masing daerah. *dek

Komentar