Agoda: Tren Wisata ke Destinasi Sekunder Naik 57 Persen
JAKARTA, NusaBali.com – Platform perjalanan digital Agoda menyoroti tren meningkatnya minat wisatawan pada destinasi sekunder dalam momentum Hari Pariwisata Sedunia 2025. Pencarian akomodasi di destinasi sekunder tercatat tumbuh 15 persen lebih cepat dibanding destinasi utama pada periode yang sama tahun 2023.
Pergeseran ini terlihat jelas di sejumlah pasar pariwisata paling populer di Asia, seperti Indonesia, India, Jepang, Malaysia, dan Thailand, yang pemerintahnya aktif mempromosikan destinasi alternatif.
Di Indonesia, lonjakan ini bahkan lebih terasa. Agoda mencatat pertumbuhan pencarian destinasi sekunder mencapai 57 persen pada paruh pertama 2025 dibanding periode yang sama 2023, atau lebih besar 28 poin persen dibanding destinasi utama.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mendorong program Destinasi Pariwisata Super Prioritas dengan mengembangkan alternatif wisata selain Bali, seperti Danau Toba dan Labuan Bajo. Peningkatan konektivitas penerbangan turut mendukung tren ini, dengan rute potensial baru seperti Bangkok–Kertajati, Kuala Lumpur–Semarang, dan Singapura–Labuan Bajo.
CEO Agoda, Omri Morgenshtern, menyebut tren ini sebagai peluang besar untuk pemerataan manfaat pariwisata. “Semakin populernya destinasi sekunder merupakan peluang besar untuk menciptakan industri pariwisata yang lebih merata sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Agoda bangga ikut mendukung perubahan ini dengan memperkenalkan destinasi-destinasi tersebut ke masyarakat global,” ujarnya.
Agoda juga menyebut peran digitalisasi akomodasi pedesaan penting agar lebih mudah ditemukan wisatawan. Bersama Destination Management Organization (DMO), Agoda mengangkat destinasi tersembunyi melalui data dan kampanye pemasaran.
Komentar