Isu Travel Warning, PHRI Pastikan Bali Aman Dikunjungi
MANGUPURA, NusaBali - Sejumlah negara dilaporkan mengeluarkan travel warning bagi warganya yang berencana berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Jakarta dan Bali.
Peringatan perjalanan itu dikeluarkan menyusul maraknya aksi demonstrasi di berbagi daerah. Meski demikian, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menegaskan bahwa kondisi pariwisata Bali tetap stabil dan aman untuk wisatawan.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali yang juga Ketua PHRI Kabupaten Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menyebutkan travel warning merupakan langkah wajar yang diambil oleh pemerintah negara-negara sahabat.
Menurutnya, hal itu bukan larangan bepergian atau travel ban, melainkan sekadar imbauan agar warga negara asing lebih berhati-hati. “Terkait dengan situasi dan kondisi di Indonesia saat ini tentu sebagai perwakilan dari negara-negara kan mereka mewakili itu memberitahukan untuk berhati-hati dan itu sangat wajar, apalagi karena banyak ada unjuk rasa. Namun selama tidak mengganggu keamanan wisatawan, hal itu tidak berdampak signifikan terhadap kunjungan ke Bali,” ujarnya saat dihubungi pada, Senin (1/9) pagi.
Suryawijaya menambahkan, hingga akhir Agustus 2025, kunjungan wisatawan asing ke Bali masih menunjukkan angka stabil, yakni sekitar 17.000–18.000 orang per hari. Dia bahkan optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini bisa menembus angka 6,5 juta, melampaui capaian tahun 2024 yang tercatat 6,4 juta wisatawan. Sementara untuk wisatawan domestik, pihaknya memprediksi mencapai 10,5 juta kunjungan sepanjang 2025.
“Sampai akhir bulan Agustus prediksi saya mencapai target di angka 4,6 juta internasional. Wisatawan dari Australia, India, maupun Tiongkok masih stabil,” jelasnya. Menurut Suryawijaya, situasi di Bali sejauh ini kondusif. Meski sempat ada demonstrasi di pusat Kota Denpasar, hal itu tidak menimbulkan keluhan berarti dari wisatawan.
“Saya lihat langsung karena saya keliling, lancar saja. Wisatawan tetap bisa melanjutkan perjalanan ke Ubud, Sanur, Karangasem, maupun destinasi lain. Jaraknya tidak jauh dan semuanya masih aman,” tambahnya. Dia juga menekankan pentingnya menjaga citra Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Dia mengenang, jika Bali sudah melewati masa-masa sulit seperti Bom Bali dan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih dalam tahap pemulihan. Oleh sebab itu dia berharap kondisi yang terjadi belakangan ini jangan sampai merugikan pariwisata Bali. Pria berkumis ini juga berharap pemerintah terus menampung aspirasi masyarakat serta segera menindaklanjuti berbagai keluhan publik agar potensi gejolak sosial bisa diminimalisasi.
“Harapan khusus kepada pemerintah untuk jaminan wisatawan, kami harap pemerintah tetap menampung aspirasi dari masyarakat dan menindaklanjuti segera terkait ketidakpuasan masyarakat. Demonstrasi itu hal yang wajar di negara demokrasi manapun, sepanjang tidak anarkis dan tidak mengganggu kenyamanan wisatawan. Karena itu kami juga mengimbau agar aksi unjuk rasa dilakukan dengan tertib,” pungkasnya. 7 ol3
Komentar