Pantai Bugbug Dilengkapi Wisata Terjun Payung
AMLAPURA, NusaBali - Kawasan wisata Pantai Banjar Bugbug Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, dilengkapi paket wisata terjun payung sejak Agustus 2025. Paket ini digandrungi wisatawan terutama dari Australia.
Dengan paket wisata ini, wisatawan dapat beraktraksi dengan cara terjun dari Bukit SangHyang Ambu. Setelah wisatawan terjun dari puncak bukit ini langsung membuka parasut untuk melayang-layang sekitar 10 menit. Selanjutnya turun di kawasan pantai.
"Selama Agustus, wisata terjun payung ini ramai di sini. Wisata terjun payung itu berlangsung setiap tahun," jelas I Wayan Merta, warga setempat di Banjar Bugbug Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kamis (28/8).
Dipilihnya Pantai Banjar Bugbug Kelod karena pantai ini berpasir mendatar sehingga memudahkan wisatawan mendarat.
Hanya saja, saat wisatawan terbang, sangat berhati-hati agar tidak membentur tebing Bukit Asah, di sisi timur.
Parasut yang terlihat di udara menarik perhatian, karena warna-warni. Wisatawan selama terbang dapat menyaksikan keindahan panorama alam setempat dari ketinggian, melalui terbang bebas. Wisatawan ini semuanya laki-laki karena terbang membutuhkan keberanian di ketinggian.
Sesekali wisatawan yang sedang terbang sambil menerobos awan. "Kami dari Australia ikut terjun paying. Kami merupakan grup pencinta terjun payung," kata Jack, instruktur terjun payung dari Australia.
Teknik terjun payung yang digunakan katanya, halo (high altitude low opening) dan haho (high altitude high opening).
Begitu seluruh wisatawan berhasil mendarat di pantai yang berpasir selanjutnya dijemput untuk menuju penginapan.
Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa mengakui, ada paket wisata terjun payung. "Itu sebagai daya tarik wisata, biasanya selama Agustus hingga September, dilakukan wisata terjun payung, terjun dari bukit mendarat di pantai," jelas I Wayan Kariasa.
Kata di, potensi wisata terjun payung ini sangat memungkinkan. Karena bisa langsung terjun dari puncak bukit dan di sebelahnya ada pantai berpasir. Penerjun pun leluasa terbang dan saat mendarat aman karena di pantai berpasir.
Jelas Kariasa, olahraga terjun payung tidak mesti menggunakan pesawat. Selama ini penerjun, menjatuhkan dari pesawat kemudian mengembangkan parasut lalu terbang melayang-layang. Kali ini langsung terjun dari puncak bukit, kemudian mengembangkan parasut dari ketinggian sekitar 200 meter.
Terjun payung merupakan olahraga dirgantara, satu rumpun dengan olahraga aeromodeling, paralayang, gantole, terbang layang, microligt dan paramotor.7k16
1
Komentar