nusabali

Hotel Diminta ‘Manjakan’ Wisatawan

  • www.nusabali.com-hotel-diminta-manjakan-wisatawan

Para public relation dikumpulkan sebagai antisipasi kondisi Gunung Agung karena mereka dianggap sebagai garda depan berhubungan dengan wisatawan.

Antipasi Ancaman Erupsi Gunung Agung

DENPASAR, NusaBali
Puluhan public relation (PR)  atau Humas hotel-hotel di kawasan wisata kumpul bareng di Sekretariat Bali Tourism Board (BTB) Selasa (10/10) siang. Para PR berasal dari hotel-hotel di Sanur, Kuta, Nusa Dua, Uluwatu, Jimbaran, Denpasar, Ubud dan kawasan wisata lainnya di Bali. Mereka, para PR tersebut dikumpulkan  terkait antisipasi berbagai hal sehubungan dengan kondisi ancaman erupsi Gunung Agung.  Khususnya menyangkut koordinasi dan keselarasan informasi di lingkungan hotel mereka bekerja. Termasuk antisipasi bagaimana seandainya Gunung Agung benar-benar erupsi.

Peran para PR dinilai strategis, karena mereka yang menjadi terdepan memberikan informasi kepada wisatawan/tamu yang menginap atau menikmati jasa hotel dimana para PR bertugas. “Karena itu mereka kita ajak dan diminta masukan,” ujar Kabid Informasi dan Publikasi Bali Toursm Hostpitality Hospitality I Dewa Gede Ngurah Byomantara,  Selasa (10/10). 

Untuk diketahui Bali Tourism Hospitality dibentuk Menteri Pariwisata Arief Yahya menyikapi dan antisipasi terhadap kondisi Gunung Agung dan imbasnya terhadap kepariwisataan Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia. Lanjut Dewa Byomantara, informasi yang diberikan kepada wisatawan (terkait Gunung Agung), adalah informasi  dari media center Tim Bali Tourism Hospitality. Dikatan informasi tersebut pasti  sudah dicek kebenaran dan keakuratannya dari pihak berkompeten. “Berikan informasi yang benar dan detail,” jelasnya.

Sebelumnya Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Adnyana dalam penjelasan kepada para PR, pihak hotel juga diajak kerjasama memberi pelayanan yang prima seandainya Gunung Agung benar-benar meletus. Mulai dari teknis pelayanan pengalokasian, mengganti istilah evakuasi. Juga kemudahan rate kamar, seandainya wisatawan memperpanjang masa tinggal mereka, termasuk antraksi dan servis lain, sehingga wisatawan benar-benar merasa nyaman dan terlayani dengan baik, meski pun dalam kondisi force majeur. “Justru saat ini kita tunjukkan pelayanan dan soliditas kita, ujar Dewa Byomantara yang sehari-hari Ketua STP Bali Nusa Dua.

Sebelumnya hal senada disampaikan Ketua Bali Tourism Board IB Agung Agung Adnyana. “Ini merupakan antisipasi, apa yang harus dilakukan terkait kondisi (Gunung Agung),”  ujar pelaku pariwisata asal Sanur Denpasar. 

Termasuk servis atau layanan untuk mendapatkan  base available rate (tarif terbaik). “Itu biasa dalam kondisi begitu dapat service rate,” jelasnya. Menurut sampai saat ini kondisi pariwisata Bali relatif normal. Dalam artian masih jalan, tidak sampai terjadi rush. “Even juga jalan. Demikian juga situasi jalanan masih normal,” kata IBA Adnyana.

Dihubungi terpisah, Ketua PHRI Bali  Tjokorda Arta Ardhana Sukawati mengatakan kondisi kepariwisataan Bali belakangan ini relatif dinamis. Karena perkembangan menunjukkan, ada wisatawan yang awalnya menyatakan cancel, namun malah membatalkan cancelnya. Artinya jadi melanjutkan programnya berwisata ke Bali. “Itu setelah mendapat penjelasan dari Pemerintah,” kata Cok Ace sapaan Ketua PHRI asal Puri Agung Ubud Gianyar. 

Sebelumnya Cok Ace memprediksi potensi cancel berkisar sekitar 20 persen. Namun dia tegaskan, perkiraan itu baru potensi, belum riel terjadi. Cok Ace juga sepakat, untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada wisatawan, meskipun dalam kondisi  'sulit' seandainya Gunung Agung erupsi. "Tidak hanya dalam kondisi normal, namun dalam kondisi sulit layanan terbaik tetap ditunjukkan,"  ujarnya.7k17 

Komentar