nusabali

Nawa Gempang, 'Menawar' Musibah Jadi Berkah

  • www.nusabali.com-nawa-gempang-menawar-musibah-jadi-berkah

Pemkab Gianyar menggelar Pacaruan Nawa Gempang lan Pamarisudha Jagat di Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar pada Wraspasti Pon, Wariga, Kamis (5/10).

GIANYAR, NusaBali
Pacaruan ini untuk memohon agar Ida Bhatara-bhatari menganugerahkan keseimbangan alam, khususnya terkait tanda-tanda Gunung Agung, Karangasem, akan meletus, sejak dua minggu terakhir.

Di sela-sela upacara, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Gianyar Ngakan Ketut Jati Ambarsika menjelaskan, melalui pacaruan ini umat Hindu di Gianyar mendoakan agar Gunung Agung, Karangasem, tak jadi meletus. Kalau toh terpaksa meletus, letusannya jangan sampai membencanai alam dan manusia. ‘’Melalui pacaruan ini, semoga alam harmoni dan segala musibah, jika harus terjadi, bisa menjadi berkah untuk kesejahteraan manusia,’’ jelasnya.

Pacaruan bertepatan pada Purnamaning Kapat ini dipersiapkan sejak sepekan lalu. Diawali matur (mohon petunjuk) kepada Ida Pedanda Wayahan Bun, Griya Sanur, Desa Pejeng, Tampaksiring. Lanjut, berkoordinasi dengan PHDI, FKUB, dan MMDP (Majelis Madya Desa Pakraman) Kabupaten Gianyar, termasusk tukang banten. Pemilihan lokasi pacaruan di Pura Pusering Jagat karena ... pura ini diyakini sebagai titik pusatnya Bali. Sesuai purana, pura ini pusat spiritual para raja di Bali.

Prosesi pacaruan melibatkan seluruh pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah), unsur perbekel, bendesa, dan masyarakat Gianyar.

Yajamana sekaligus pamuput pacaruan, Ida Pedanda Wayahan Bun menuturkan, pelaksanaan pacaruan sesuai lontar Rogha Sanggara Bhumi. Dalam lontar ini disebutkan, jagat ini bisa rusak karena Sang Hyang Anantaboga yang bersemayam di perut bumi sedang kepanasan. Akibatnya, alam dan manusia jadi kacau. Maka wajiblah sang raja mohon keselamatan hidup bertempat di pura pamuspan sang raja ini.

Yasa kerthi ini menggunakan sarana banten bendu piduka, dirgayusa bumi, pamereman, sorwan guling babangkit dan caru nawa gempang. Upacara ini dikhusyukkan juga dengan pementasan Tari Topeng, Rejang Renteng oleh  PKK Kabupaten Gianyar dan PKK Desa Pejeng, Baris Gede dari krama Desa Sawagunung, Desa Pejeng Kelod.

”Pacaruan ini yang ketiga kalinya digelar di Gianyar, dari sebelumnya saat Tsunami Aceh, wabah demam derdarah, dan letusan Gunung Sinabung,” jelas Ngakan Ambarsika.

Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra ditemui usai sembahyang bersama mengharapkan agar masyarakat selalu berdoa agar kondisi Gunung Agung kembali normal. Namun demikian, masyarakat juga harus tetap awas. ”Kondisi Gunung Agung ini cukup meresahkan kita, semoga alam ini damai selalu,” ucapnya. *lsa

Komentar