nusabali

Proyek PPI Kusamba Mangkrak

  • www.nusabali.com-proyek-ppi-kusamba-mangkrak

Pemkab mengusulkan dibangun pelabuhan nusantara dengan dana tugas pembantuan.

SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi Pusat Pendaratan Ikan (PPI) di Pantai Dusun Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, mangkrak. Kondisi ini karena tekendala anggaran dan persoalan teknis. 

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI dan hasil pengkajian kelayakan teknis, lokasi PPI Kusamba layak dijadikan pelabuhan nusantara.

Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelauatan (PPK) Klungkung I Gusti Ngurah Badi Wangsa mengatakan, pihaknya telah memegang Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 45/KEPMEN/-KP/2014 tentang Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional. PPI Kusamba ditetapkan sebagai salah satu pelabuhan.

Karena itulah Pemkab mengusulkan ke pusat, untuk dibangun pelabuhan nusantara dengan dana tugas pembantuan. “Dana itu sepenuhnya dari pusat dan nantinya dikelola oleh pusat,” ujarnya, Minggu (17/1).

Kata dia, pengkajian itu sudah dimulai pada 2014-2015. Disamping itu, pihaknya juga intens berkoordinasi ke pusat. Hanya saja pada 2016, pusat tengah fokus mengadakan kapal secara nasional se-Indonesia. Sedangkan pengadaan pelabuhannya bakal dilakukan pada 2017. “Kami tidak berani mengambil pengadaan kapal tersebut, karena kami belum memiliki pelabuhan,” ujarnya. 

PPI Kusamba di atas lahan 1,5 hektare dan lokasi ini memungkinkan dibangun pelabuhan. Dana yang dibutuhkan Rp 120 miliar. Pelabuhan ini nantinya akan difungsikan untuk pendaratan kapal ikan.

Mengenai proyek PPI yang kini mangkrak, kata Badi Wangsa, karena beberapa faktor, salah satunya minim anggaran. Awal pembangunan dimulai pada 2005, melalui dana alokasi khusus (DAK). Sejatinya perencaaan awal pembangunan dengan biaya Rp 33 miliar, secara bertahap. Namun, dana yang turun saat itu hanya Rp 1 miliar lebih. Begitu pula pada 2012, dana yang turun berupa DAK Rp 2,4 miliar. “Dana yang sudah turun untuk PPI ini, ditambah dana pendamping, totalnya mencapai Rp 19,7 miliar,” katanya.

Selain persoalan dana, pihaknya juga mengalami kendala teknis yakni terjangan ombak hingga beberapa bagian bangunan rusak. 7 w

Komentar