nusabali

Gamelan Semaradhana Jadi Panggung Gemilang Sekaa Linggar Prakerti

  • www.nusabali.com-gamelan-semaradhana-jadi-panggung-gemilang-sekaa-linggar-prakerti

DENPASAR, NusaBali.com – Sekaa Gamelan Linggar Prakerti dari Banjar Kali Ungu Kaja, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, dipercaya mewakili Kota Denpasar dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025. Grup ini tampil membawakan garapan gamelan Semaradhana pada Selasa, 1 Juli 2025 di Kalangan Ayodhya, Taman Budaya Bali.

Ketua Sekaa Gong Musik Pengembangan, Made Ryan Prayita, mengaku bangga atas kesempatan perdana menjadi duta Kota Denpasar di ajang seni budaya tahunan ini.

“Ini pengalaman pertama kami menjadi duta Kota Denpasar di PKB. Kami sangat bangga bisa menampilkan gamelan ini di hadapan masyarakat luas,” kata Ryan, yang sehari-hari adalah PPPK di Biro Umum Provinsi Bali.

Gamelan Semaradhana yang dibawakan Sekaa Linggar Prakerti dikenal sebagai bentuk musik pengembangan yang menonjolkan perpaduan unsur klasik dan modern.

“Gamelan ini bisa dibilang campuran, memberikan kontribusi untuk seni karawitan karena memperluas gendingan, irama, dan pengembangan alat musik. Ke depan saya berharap seni karawitan tidak hanya dipakai untuk hiburan atau iringan upacara, tapi bisa terus berakulturasi seiring perkembangan zaman,” ujarnya.

Dalam pementasan kali ini, Sekaa Linggar Prakerti menurunkan 34 orang yang terdiri dari 23 penabuh, 4 penari, dan 7 pembina. Latihan intensif sudah dilakukan sejak Februari 2025 atau sebelum Hari Raya Nyepi, sesuai arahan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

“Kami atur jadwal latihan sejak Februari sampai akhir Juni supaya tidak terlalu memaksa rekan-rekan yang juga sibuk bekerja. Menjelang pementasan, latihan dibuat lebih rutin,” jelas Ryan.


Penampilan di Kalangan Ayodhya dimulai pukul 17.00 WITA berdurasi sekitar satu jam dengan membawakan empat materi tabuh dan tari. Untuk bagian tari, Sekaa Linggar Prakerti melibatkan para penari berpengalaman yang juga pernah tampil di ajang serupa.

Ryan juga memaparkan sejumlah tantangan selama persiapan. “Yang paling terasa itu kendala waktu karena semua punya kesibukan kerja. Selain itu, ada kekhawatiran dengan isu pandemi di media sosial. Kami ingat betul tahun 2020 lalu saat semua sudah siap untuk pengerupukan dan Ogoh-Ogoh tiba-tiba dibatalkan karena COVID-19. Tapi syukur Astungkara kali ini semua berjalan lancar,” katanya.

Sekaa Linggar Prakerti sendiri bukan pendatang baru di ajang PKB. Pada 2023 lalu, mereka juga pernah menjadi duta Kota Denpasar di bidang Gong Kebyar.

Pada PKB XLVII tahun ini yang mengusung tema “Jagat Kerthi”, Ryan berharap pemerintah kota terus memberi ruang bagi sekaa, ST, banjar, dan sanggar untuk maju.

“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas kepercayaan ini. Semoga ke depan semakin banyak banjar dan sanggar yang mendapat kesempatan tampil di PKB. Saya berharap semua aspek kesenian Bali tetap lestari, tidak termakan perkembangan zaman, dan dinikmati lintas generasi,” ujarnya.

Ia juga berharap ke depannya PKB bisa lebih bervariasi. “Evaluasi untuk PKB 2026 nanti, semoga seni klasik, tradisional, dan modern bisa dipadukan supaya tidak monoton. Seni itu kan bisa terus berkembang tanpa kehilangan maknanya,” pungkasnya. *m03

Komentar