Wapres Gibran ke Pasar Dauh Pala, Beli Jamu Hingga Bubur Bali
Pasar Dauh Pala Rawan Longsor, Diharap Ada Revitalisasi
TABANAN, NusaBali - Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke Pasar Dauh Pala di Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan pada Sabtu (5/7).
Kedatangannya sekitar pukul 07.15 Wita disambut oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya.
Hadir pula Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Kapolres Tabanan AKBP Candra Citera Kesuma hingga sejumlah pejabat di Tabanan.
Usai turun dari mobil Kijang Zenik Hybrid, Mas Wapres langsung menuju lapak pedagang. Dia berbincang dengan sejumlah pedagang dan membeli jualan mereka.
Mas Wapres membeli jamu, bawang merah, cabai, bawang putih, hingga bubur khas Bali yang langsung dibungkus. Dia pun sempat mendengarkan keluh kesah pedagang terkait dengan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).
Sayangnya usai kunjungan sekitar 50 menit tersebut, Mas Wapres langsung bertolak mengunjungi salah satu kedai kopi di Banjar Dadakan Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri tanpa sempat menjalani wawancara.

Wapres Gibran Rakabuming Raka disambut Gubernur Bali Wayan Koster saat tiba di Pasar Dauh Pala, di Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Sabtu (5/7). –DESAK
Pedagang jamu Sri Mulyani mengaku senang dagangannya dibeli Wapres Gibran. Ada empat botol jamu dan 10 bungkus nasi jagung yang diborong. “Senang dapat ngobrol langsung sama Mas Gibran, biasanya kan lihat di televisi saja,” kata Sri Mulyani.
Total dagangan yang dibeli seharga Rp 130.000. Dia pun mengucapkan syukur dan berterima kasih karena Wapres sudah berkunjung ke Pasar Dauh Pala. “Terima kasih Mas Gibran sudah ke Tabanan, pedagang rata-rata senang karena baru pertama kali Pasar Dauh Pala dikunjungi Wapres,” ucapnya.
Kepala Pasar Dauh Pala I Putu Manik Mahendra mengatakan total pedagang yang berjualan di Pasar Dauh Pala sejumlah 370 orang. Dari jumlah itu mereka berdagang tersebar di kios, los, maupun pedasaran. “Sebanyak 370 ini seluruhnya pedagang aktif,” tegasnya.
Terkait kunjungan Wapres Gibran ke pasar dia mengaku bersyukur. Harapannya Pasar Dauh Pala bisa dibantu dari segi penataan dan pembangunan fisik. Sebab sejak tahun 1980 Pasar Dauh Pala belum sempat direvitalisasi.
Sekarang dari total 32 kios, menurut Manik Mahendra, hanya 16 kios yang bisa digunakan, sisanya tidak bisa digunakan karena bangunannya tidak layak. Sementara kondisi dari 11 los sekarang di bagian atapnya sudah bocor.
“Usulan revitalisasi sudah sempat dilakukan namun karena anggaran belum bisa direalisasi. Sehingga dengan kedatangan Pak Wapres ini harapan kami Pasar Dauh Pala bisa dilakukan penataan,” ujarnya.
Selain itu Pasar Dauh Pala diakui rawan longsor. Sebab pasar berdampingan dengan Sungai Yeh Empas. Jika hujan deras ditakutkan material ikut terkikis karena aliran Sungai Yeh Empas ketika hujan sangat besar. “Keramaian di Pasar Dauh Pala tinggi, rata-rata retribusi per hari bisa tembus Rp 500 ribu. Sehingga harapannya pasar dapat bantuan revitalisasi,” ucap Manik Mahendra.
Manik Mahendra menambahkan sebelum Covid–19, Pasar Dauh Pala juga memiliki banyak pedagang bermobil di dalam pasar. Namun karena Covid–19 tidak boleh ada kerumunan, pedagang bermobil dipindahkan dan dibangunkan kios di dalam pasar. “Pasar Dauh Pala aktifitasnya bisa sampai sore. Kadang ada pula pedagang yang lakukan bongkar muat tengah malam di sekitaran area parkir,” tandasnya. 7 des
Komentar