nusabali

KI Bali Dorong Keterbukaan dan Digitalisasi Desa di Buleleng

  • www.nusabali.com-ki-bali-dorong-keterbukaan-dan-digitalisasi-desa-di-buleleng

SINGARAJA, NusaBali - Komisi Informasi (KI) Provinsi Bali terus mendorong penguatan keterbukaan informasi publik di tingkat desa melalui program penilaian ‘Desa Transparan’. Salah satu bentuk nyata dari upaya ini adalah pelaksanaan visitasi atau verifikasi faktual ke desa-desa yang telah mengikuti tahapan evaluasi administratif.

Di Kabupaten Buleleng, dua desa yang terpilih dalam tahapan visitasi ini adalah Desa Pejarakan di Kecamatan Gerokgak dan Desa Munduk di Kecamatan Banjar. Kedua desa tersebut sebelumnya telah menyelesaikan proses pengisian Self-Assessment Questionnaire (SAQ), yang menjadi komponen utama dalam penilaian Desa Transparan.

Ketua KI Bali, Dewa Nyoman Suardana, menyampaikan bahwa verifikasi faktual memegang bobot penting dalam proses penilaian, yakni sebesar 40 persen. Namun lebih dari sekadar memeriksa kesesuaian dokumen, visitasi ini juga dimaksudkan untuk mendalami komitmen desa terhadap prinsip-prinsip keterbukaan. “Dalam visitasi ini, kami tidak hanya mencocokkan dokumen, tapi juga mendalami hasil presentasi dari kedua desa,” ujar Suardana, Sabtu (5/7)

Menurutnya, Desa Pejarakan dan Desa Munduk menunjukkan progres signifikan dalam membangun sistem transparansi. Keduanya pernah menyabet predikat Desa Informatif pada tahun 2019, dan kini kembali tampil menonjol dengan berbagai inovasi, termasuk dalam penguatan Pendapatan Asli Desa (PAD) secara mandiri. “Kami memberikan apresiasi khusus karena kedua desa ini mampu menghadirkan Pendapatan Asli Desa (PAD) secara mandiri dan menjalankan berbagai inovasi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” sambung dia.

Hasil dari visitasi ini akan dibahas dalam rapat pleno KI Provinsi Bali bersama hasil penilaian dari desa-desa lain di seluruh Bali. Nantinya, desa-desa yang memenuhi kriteria akan diumumkan dalam ajang penganugerahan “Desa Transparan”. 

Dukungan terhadap keterbukaan informasi juga datang dari level kabupaten. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng, Ketut Suwarmawan yang menyebut digitalisasi sebagai fondasi dari transparansi desa. Ia menekankan pentingnya keberadaan website desa sebagai ruang resmi penyampaian informasi. “Website bukan hanya arsip digital, tapi wajah dari keterbukaan desa. Lewat itu, masyarakat bisa mengakses informasi secara langsung dan jelas,” kata Suwarmawan yang akrab disapa Ketsu.

Sebagai bentuk dukungan, Kominfosanti Buleleng rutin menggelar lomba website desa untuk meningkatkan kualitas penyajian informasi. Selain itu, kerja sama dengan pihak ketiga sebagai penyedia platform juga terus diperkuat, termasuk melalui nota kesepahaman terbaru untuk pengembangan fitur dan integrasi data antar desa. “Kami ingin desa punya rujukan informasi yang bisa diandalkan. Media sosial boleh dipakai, tapi tetap yang resmi itu website desa,” ujar dia.7mzk

Komentar