Ni Made Eppi Raih Emas Jateng Open
Selain Made Eppi, atlet Bali Anak Agung Maheswara P juga berhasil meraih medali perak di lompat jangkit putra.
JAKARTA, NusaBali
Atlet lompat tinggi Bali, Ni Made Eppi Wilantika meraih medali emas di kejuaraan atletik Jawa Tengah (Jateng) Open yang berlangsung di Stadion Tri Lomba Juang, Semarang pada 3-5 Juli 2025. Atlet yang memperkuat Indonesia di Islamic Solidarity Games (ISG) 2022 di Konya, Turki itu mempersembahkan medali tersebut dengan penuh perjuangan.
Lantaran skor dia dengan peraih medali perak, Novi Luthfi Afifah dari Jawa Tengah tidak berbeda jauh. Alhasil, pertandingan berjalan ketat. "Lompatan mereka sama, yakni 1,61 meter. Namun, Eppi lebih unggul dari selisih lompatan sehingga mendapatkan medali emas," ujar Pelatih Ketut Widiana kepada NusaBali usai pertandingan, Sabtu (5/7).
Meski pertandingan berjalan ketat, Made Eppi sendiri mampu menjalani pertandingan dengan baik. "Dalam kompetisi, rasa tegang merupakan hal biasa. Tapi, Eppi bisa melewatinya," kata Ketut Widiana. Selain Made Eppi, atlet Bali lainnya yang berhasil mendapatkan medali adalah Anak Agung Maheswara P.
"Maheswara memperoleh medali perak di lompat jangkit putra dengan lompatan 14,28 meter," ucap Ketut Widiana. Peraih medali emas di kelas itu, diraih Agung Wahyudi dari Jateng dengan lompatan 14,64 meter. Peraih perunggu direbut Barik Akbar dari Jawa Barat dengan lompatan 14,21 meter.
Sementara I Putu Gede (IPG) Adhyatma Manika yang turun di lompat tinggi putra berada di luar tiga besar. Lompatan dia sebesar 1,90 meter. Lalu Anak Agung Istri Ratu di nomor lompat tinggi junior putri berada di peringkat ke tujuh dengan lompatan 1,50 meter.
Atas raihan empat tersebut, Ketut Widiana mengatakan, dia tidak hanya melihat capaian medali dari anak didiknya saja di Jateng Open. Melainkan, dia melihat juga perkembangan mereka. Secara keseluruhan, dia menilai ada yang berkembang dan tidak.
Untuk Anak Agung Istri Ratu, kata Ketut Widiana, sudah bagus. Lantaran dia masih remaja, tetapi sudah bisa mengikuti Jeteng Open. Ketika tampil, dia cukup berani pula sehingga menghasilkan lompatan bagus. Sedangkan (IPG) Adhyatma Manika, teknik kecepatannya tidak berkembang.
Lompatan dia juga menurun. "Biasanya, lompatan Manika 1,95 atau 2,00 meter. Di Jateng Open, lompatan dia 1,90 meter. Lompatannya turun dan tidak sesuai dengan harapan," terang Ketut Widiana. Hal ini, lanjut Ketut Widiana, tak terlepas dari persiapan yang dilakukan Manika.
Lantaran kejuaraan yang dia ikuti berdekatan dengan UAS (Ujian Akhir Semester) di kampusnya. Sebagai pelatih, Ketut Widiana akan melakukan evaluasi agar kelak lompatan Manika semakin meningkat. Untuk Anak Agung Maheswara P, Ketut Widiana mengatakan, sudah bagus.
Sebab, lompatan Maheswara biasa mencapai 13 meter lebih. Di Jateng Open, dia tembus ke 14 meter lebih. Begitu pula dengan Made Eppi. Ketut Widiana menilai, lompatan Made Eppi sudah bagus pula. "Eppi memang berat badannya. Namun, dia bisa meraih juara pertama. Itu, sudah bagus," papar Ketut Widiana. 7 k22
Komentar