Tiga Suka Duka Provinsi Perkuat Kepengurusan YGTS
Pelantikan Pengurus YGTS
Tiga SDHD (Suka Duka Hindu Dharma)
PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia)
Yayasan Giri Taman Sari (YGTS)
Pura Gunung Salak
Mindhio
PHDI
Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya
JAKARTA, NusaBali - Tiga SDHD (Suka Duka Hindu Dharma) provinsi mengisi kepengurusan Yayasan Giri Taman Sari (YGTS). Mereka adalah SDHD Provinsi Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Selain diisi oleh tiga SDHD provinsi, ada pula dari unsur PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia).
Mereka sudah dilantik pada Minggu (29/6) lalu melalui upacara majaya-jaya dan persembahyangan oleh Jero Mangku Gede Dwija I Wayan Sudarsa. Sementara pembacaan sumpah dipimpin oleh Ketua YGTS sebelumnya, Letjen TNI (Purn) I Wayan Midhio.
“Pelantikan pengurus pada 29 Juni kemarin, salah satu visinya adalah untuk meregenerasi secara alami pengurus-pengurus yang ada. Selain itu, untuk memastikan keterlibatan dari PHDI maupun SDHD tiga provinsi dalam mengempon Parahyangan Agung Jagatkartta (Pura Gunung Salak),” ujar Ketua Pengurus Harian YGTS Periode 2025-2029, I Gede Darmayusa, Jumat (4/7).
Menurut Darmayusa, kepengurusan yang dilantik telah memenuhi unsur dari PHDI dan SDHD tiga provinsi. Hal itu pun, sesuai dengan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) yang ditentukan.
Pelantikan dihadiri Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Dewan Pendiri yakni Kadek Sarjana, Ida Bagus Untara Pidada, Dewa Ketut Riadika Mastra serta Ngakan Alit Antara. Hadir juga Ketua Dewan Pembina Letjen TNI (Purn) I Wayan Midhio beserta Ketua Pengawas Nyoman Oka Tridjaja, Ketua PHDI DKI Jakarta Ida Bagus Yudhi Arnawa dan beberapa Ketua Banjar di lingkungan tiga provinsi.
Darmayusa menjelaskan, sesuai dengan aspirasi dari para pendiri, Parahyangan Agung Jagatkartta yang sebagai Padma Bhuana Nusantara di Barat Daya tidak hanya sebagai tempat persembahyangan atau meningkatkan spiritualitas saja. Melainkan juga sebagai tempat untuk pendidikan, pembinaan, pemberdayaan manusia Hindu, dan sebagai tempat masimakrama atau sosial kemasyarakatan. Selain itu, bisa menjadi organ yang mandiri dengan mengembangkan ekonomi dan mengembangkan aset-aset yayasan atau Pura yang ada. “Fungsi inilah yang menjadi misi besar dari pengurus harian baru,” imbuh Darmayusa.
Setelah pelantikan, kata Darmayusa, mereka melakukan persembahyangan matur piuning, majaya-jaya pengurus yang baru bersama pembina dan pengawas. Kemudian simakrama dan dilanjutkan dengan Rapat Perdana Panitia Pujawali Parahyangan Agung Jagatkartta ke-20. Pujawali tersebut, jatuh pada Purnama Sasih Katiga atau pada tanggal 7 September 2025 mendatang. “Tahun ini, Panitia Pujawali adalah dari Jakarta, yaitu Bapak Putu Maharta Adi Yadnya yang juga Ketua Banjar SDHD Jakarta Timur,” papar Darmayusa. k22
Komentar