2.000 Hotelier di Bali Dapat Pelatihan AI Gratis
DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 2.000 pekerja hotel (hotelier) di Bali mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kecerdasan buatan atau artificial Intelligences (AI) yang diselenggarakan Remote Skills Academy. Pelatihan ini diharapkan menambah skil para pekerja hotel dalam mengelola pariwisata yang efisien.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, mengatakan AI bisa meningkatkan citra Bali sebagai destinasi unggulan dunia. Menurutnya, saat ini digitalisasi bukan lagi sebuah pilihan melainkan keharusan.
Peran AI, lanjutnya, diperlukan customer service untuk melayani wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia selama 24 jam. Pun, penggunaan teknologi AI dalam promosi pariwisata membuat promosi lebih presisi dan efisien menyasar target pasar tertentu.
Disinggung terkait peran AI akan menggantikan peran pekerja konvensional, Gus Agung menegaskan penggunaan AI di dunia pariwisata tidak akan otomatis mengurangi kebutuhan akan karyawan hotel. Pelatihan AI, ujarnya, justru akan membekali para pekerja dengan skil terkini sehingga tetap bisa bersaing di dunia kerja. “Kita semua industri kan mengarahnya ke digitalisasi jadi mau nggak mau harus kita lakukan,” ujarnya.
Gus Agung mengajak para pekerja hotel khususnya front liner di Bali untuk tidak melewatkan kesempatan pelatihan AI gratis ini. GIPI Bali menyambut baik kolaborasi dengan Remote Skills Academy untuk mendukung upaya peningkatan kualitas pekerja hotel di Bali melalui transformasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan I Wayan Ekadina mewakili Wakil Gubernur Bali juga menyambut baik kolaborasi ini. Pelatihan AI sejalan dengan peta jalan Ekonomi Kerthi Bali yang salah satu sektornya adalah digitalisasi. Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bali berharap pelatihan ini memberikan dampak pada peningkatan kualitas SDM Bali dalam mengelola pariwisata.
“Sumber daya manusia Bali adalah jawaban yang paling tepat unthk menjawab tantangan digitalisasi di era sekarang ini,” ujarnya.
Chief of Program Remote Skills Academy Nafinia Putra menyampaikan pihaknya menargetkan 10.000 peserta pelatihan AI termasuk 2.000 pekerja hotel dan pariwisata di Bali. Program ini merupakan bagian dari AI Opportunity Funding: Asia Pacific yang dikelola oleh Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) dan didukung oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB). Remote Skills Academy terpilih sebagai salah satu grantee resmi untuk mengimplementasikan program ini di Indonesia selama periode Juni 2025 hingga November 2026.
“Hari ini (kemarin) menjadi titik awal pelaksanaan rangkaian pelatihan kecerdasan buatan skala nasional yang secara khusus menyasar 1.000 pelaku usaha, UMKM, mahasiswa, pekerja sektor informal, dan pariwisata hingga individu yang sedang mencari peluang kerja baru,” katanya.
Menurutnya AI tidak akan pernah menggantikan manusia karena berfungsi sebagai alat seperti halnya komputer. AI adalah hak bersama yang dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan adil. Nafinia berharap program ini tidak hanya mendorong keterampilan dan kemanfaatan AI di berbagai lapisan masyarakat tapi juga menjadi tonggak penting dalam memberikan akses terhadap teknologi yang inklusif dan memberdayakan.
“Semoga lebih banyak teman-teman di Bali khususnya sektor pariwisata untuk mengikuti pelatihan gratis ini,” harap Nafinia. 7 adi
Komentar