Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Desa
OJK Gandeng Tiga Perguruan Tinggi Bali
OJK Provinsi Bali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
strategi literasi
Inklusi Keuangan
Pendidikan
Rektor Universitas Udayana
I Ketut Sudarsana
DENPASAR, NusaBali - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus memperluas strategi literasi dan inklusi keuangan melalui kemitraan dengan dunia pendidikan.
Tahun 2025 ini, OJK Bali kembali menggandeng Universitas Udayana dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK), dengan melibatkan pula dua perguruan tinggi lainnya yakni Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan Universitas Warmadewa.
Program ini ditujukan untuk memperluas pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan, khususnya di wilayah perdesaan.
Dalam sambutannya saat pembekalan umum KKN kepada 3.362 mahasiswa Universitas Udayana, pada Sabtu (14/6), Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali, Irhamsah, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin bersama Universitas Udayana. Ia menegaskan, aliansi dengan civitas academica menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Bali.
“Pada 2025 ini, OJK Bali bekerja sama dengan Universitas Udayana, Undiksha, dan Warmadewa untuk mengimplementasikan program KKN LIK di 50 desa yang tersebar di kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Bangli, Jembrana, Karangasem, dan Buleleng. Lebih dari 700 mahasiswa akan menjadi duta literasi keuangan OJK,” ujar Irhamsah dalam keterangannya, Selasa (17/6).
Ia menekankan peran penting mahasiswa sebagai agen literasi keuangan. Para peserta KKN didorong untuk menjadi agent of change yang membawa transformasi untuk kesejahteraan masyarakat, duta literasi keuangan yang mampu menyampaikan edukasi ke masyarakat desa, serta future leaders yang berintegritas dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
Gubernur Bali Wayan Koster yang turut hadir dan memberikan pembekalan juga menyampaikan harapan besar terhadap peran aktif mahasiswa dalam mendukung program prioritas Pemerintah Provinsi Bali. Dalam arahannya, Koster meminta peserta KKN turut mendata kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dan sangat miskin, ketersediaan air bersih di desa, keluarga yang belum memiliki sarjana, serta perbaikan jalan rusak.
“Kehadiran mahasiswa di desa harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui kolaborasi ini, saya berharap program pemerintah bisa berjalan lebih efektif dengan keterlibatan langsung dari generasi muda,” kata Gubernur Koster.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana, juga menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan KKN LIK. Menurutnya, keterlibatan civitas academica dalam program peningkatan literasi dan inklusi keuangan memiliki dampak positif tidak hanya bagi masyarakat desa, tapi juga bagi institusi pendidikan dan mahasiswa itu sendiri.
Dalam pelaksanaannya, peserta KKN LIK akan menjalankan berbagai aktivitas edukasi keuangan di desa. Materi edukasi mencakup pengenalan fungsi OJK, pelindungan konsumen jasa keuangan, kewaspadaan terhadap investasi ilegal dan pinjaman online ilegal, serta edukasi terkait kejahatan keuangan digital. Selain itu, mahasiswa juga akan mendampingi pelaku UMKM serta membentuk pojok literasi keuangan di desa-desa lokasi KKN. t
Komentar