Wisata Kapal Pesiar Mewah di Bali Menjadi Tren Baru Pariwisata Bahari
DENPASAR, NusaBali.com – Bali terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia, tidak hanya melalui keindahan budaya dan alamnya, tetapi juga melalui pariwisata bahari yang semakin berkembang.
Di tahun 2025, wisata kapal pesiar mewah menjadi sorotan, dengan kapal yacht pribadi menawarkan pengalaman eksklusif yang memadukan kemewahan modern dan pesona laut Bali.
Tren ini tidak hanya menarik wisatawan mancanegara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan promosi budaya Bali.
Menurut data PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), pada 2023, Pelabuhan Benoa mencatat kunjungan 48 kapal pesiar dengan 78.214 penumpang, dan proyeksi 2024 mencapai 120.980 penumpang. Di 2025, Bali Maritime Tourism Hub di Benoa diperkirakan akan mulai beroperasi, mampu menampung lebih dari 50 super yacht dengan panjang di atas 90 meter.
“Proyek ini akan menjadi katalis untuk pengembangan marina lain di Indonesia dari Sabang hingga Raja Ampat, dari Labuan Bajo hingga Morotai, yang pada akhirnya akan menjadikan Indonesia destinasi utama untuk pariwisata kapal pesiar dunia,” ujar Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Pariwisata belum lama ini.
Salah satu pengalaman yang menonjol dalam tren ini adalah wisata yacht pribadi, yang menawarkan privasi dan kemewahan tak tertandingi. ALEXA Private Cruises, misalnya, menghadirkan yacht phinisi tradisional sepanjang 31 meter yang dirancang khusus untuk satu pasangan, lengkap dengan kabin utama, balkon pribadi, dan kru profesional.
Dengan interior yang dihiasi antik Bali dan kayu jati daur ulang, kapal ini menawarkan perjalanan romantis ke destinasi seperti Komodo atau Raja Ampat, dengan pemberhentian di perairan Bali yang memukau. Pengalaman ini mencerminkan bagaimana Bali memadukan tradisi maritim dengan standar kemewahan global.
Tren wisata kapal pesiar mewah juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Banyak operator yacht, termasuk yang berbasis di Bali, mempekerjakan kru lokal dan menggunakan bahan-bahan setempat untuk hidangan di atas kapal, seperti seafood segar dari nelayan Sanur atau Jimbaran.
Selain itu, pelabuhan seperti Benoa terus meningkatkan fasilitas, termasuk jalur penumpang dan sistem bongkar muat yang lebih efisien, untuk mendukung pertumbuhan wisata bahari.
“Marina baru di Bali akan menjadi pusat bagi pemilik yacht dan charter yacht Indonesia, berkontribusi pada pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia dan ekonomi yang lebih luas,” ungkap Joko Noerhudha, President Director of Pelindo Solusi Logistik.
Pariwisata bahari Bali juga selaras dengan tren wisata berkelanjutan. Banyak operator kapal pesiar kini menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung pelestarian terumbu karang.
Dengan meningkatnya kesadaran wisatawan akan pentingnya menjaga lingkungan, pengalaman seperti pelayaran yacht pribadi menjadi semakin diminati, terutama di kalangan wisatawan dari Australia, Eropa, dan Asia, yang mendominasi kunjungan ke Bali pada 2024.
Sanur, sebagai salah satu pintu gerbang wisata bahari Bali, turut merasakan dampak positif dari tren ini. Selain pelabuhan, kawasan ini menawarkan pantai yang tenang, restoran premium, dan pasar seni, menjadikannya titik awal ideal untuk petualangan laut.
Dengan pembukaan Bali Maritime Tourism Hub pada 2025, Bali diprediksi akan menjadi salah satu destinasi kapal pesiar mewah terkemuka di Asia Tenggara, memperkuat posisinya sebagai pulau seribu pesona.
Jika ingin mencoba wisata kapal pesiar mewah, pesan perjalanan Anda jauh-jauh hari, terutama pada musim ramai seperti Oktober-Desember. Pilih operator yang menawarkan pengalaman budaya Bali, seperti hidangan lokal atau rute ke destinasi tersembunyi.
Komentar