nusabali

Dua Aussie Ditembak OTK, 1 Tewas

  • www.nusabali.com-dua-aussie-ditembak-otk-1-tewas

Polisi temukan 17 selongsong peluru di TKP penembakan WNA Australia di Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung.

MANGUPURA, NusaBali
Dua orang warga negara asing (WNA) asal Australia, ZR, 32, dan SG, 35, diduga jadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) menggunakan senjata api di vila tempat mereka menginap di Jalan Pantai Munggu Seseh, Banjar Sedahan, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Sabtu (14/6) dini hari. ZR dieksekusi di toilet kamar nomor 1 yang ditempati bersama istrinya, GJ. Sementara korban SG didor dari luar kamar nomor 3 yang ditempati bersama istrinya, DN. 

Akibatnya, korban ZR tewas di tempat kejadian perkara (TKP). Korban ini menderita satu luka tembak pada telapak kaki kanan, dua luka tembak pada dada kiri, luka robek pada pelipis, hidung, dan bahu kiri. Jenazahnya dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar. Sementara korban SG dalam kondisi sekarat dan dilarikan ke RS BIMC, Kuta, Badung. 

Pelaku penembakan terhadap kedua korban masih dalam pengejaran tim gabungan dari Polsek Kuta Utara, Satreskrim Polres Badung, dan Direktorat Reserse Kriminal Polda Bali. 

Berdasarkan keterangan para saksi di TKP, pelaku penembakan itu diduga berjumlah dua orang. Kuat dugaan para pelaku juga adalah warga negara Australia. 

Informasi dari sumber di lapangan, satu orang pelaku memakai jaket warna oranye terang, pakai helm warna hitam, mengendarai sepeda motor matic. Seorang lainnya memakai jaket warna hijau, menggunakan masker dan helm warna hitam, dan mengendarai motor matic. Dari gaya bicara yang mereka (dua tersangka) gunakan, menurut para saksi, adalah logat Australia. 

Polisi melakukan identifikasi di lokasi kejadian. –PATRIX 

Pascakejadian, aparat lepolisian mendatangi TKP. Petugas menggali keterangan lima orang saksi. Selain itu memeriksa rekaman kamera CCTV di TKP dan di sekitarnya. Di TKP petugas menyita barang bukti berupa 17 buah selongsong peluru, dua buah proyektil utuh, dan 55 buah pecahan proyektil. 

Saksi berinisial GJ, 30, yang merupakan istri ZR, kepada petugas kepolisian mengaku penembakan itu terjadi sekitar pukul 00.15 Wita. Suaminya ditembak di dalam toilet. Pada saat itu saksi sedang tidur di kamar. Tiba-tiba mendengar teriakan suaminya dari dalam toilet. 

Mendengar teriakan disertai letusan suara tembakan senjata api itu, GJ mengintip ke dalam toilet. Dia melihat seorang laki-laki memakai jaket warna oranye terang dan memakai helm warna hitam. 

Beberapa saat kemudian saksi juga mendengar korban SG berteriak dari kamarnya, juga disertai suara tembakan. Pada saat itu saksi pergi ke kamar SG. Dia melihat SG bersimbah darah. Kemudian saksi kembali ke toilet untuk melihat suaminya. “Pada saat saksi balik ke toilet, dia menemukan suaminya sudah tak sadarkan diri,” ungkap sumber. 

Keterangan dari saksi DN, suaminya ditembak dari luar kamar oleh seorang pria yang makai jaket warna hijau, masker dan helm gelap. Usai melepas beberapa tembakan pelaku kabur dari TKP. 

“Vila itu ada tiga kamar dan ditempati lima orang. Kamar nomor 1 ditempati korban ZR bersama istrinya GJ. Kamar nomor 2 ditempati oleh seseorang berinisial S. Kamar nomor 3 ditempati SG dan istrinya DN,” lanjut sumber yang enggan namanya dikorankan. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy dikonfirmasi kemarin siang membenarkan adanya informasi penembakan dua warga negara Australia tersebut. 

“Pelaku diduga dua orang, satu orang laki-laki dengan menggunakan jaket oranye terang dengan helm hitam atau gelap mengendarai motor matic dengan logat bahasa Australia kental,” kata mantan Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, seperti dilansir Antara.

Sementara satu orang lagi merupakan laki-laki yang saat itu dikenali menggunakan jaket warna hijau, menggunakan masker warna gelap, serta helm gelap mengendarai motor matic dengan logat bahasa Australia kental.

Hal tersebut diperkuat dengan keterangan beberapa saksi yang melihat dari celah pintu, ada satu orang laki-laki di atas motor matic kecil dengan jaket hijau, helm gelap, dan memakai masker/penutup wajah serta berlogat Australia kental.

Saat itu, saksi sempat mendengar seorang pelaku mengatakan, “I can’t start my bike.” (aku tidak dapat menghidupkan motorku). Setelah motornya hidup, kedua pelaku langsung melarikan diri mengarah ke barat.

Kepala Sub Bagian Humas RSUP Prof IGNG dr Ngoerah Dewa Ketut Kresna membenarkan jenazah korban dari insiden tersebut berada di ruang jenazah RSUP Prof Ngoerah.

“Jenazah dengan ciri-ciri tersebut ada di rumah sakit, tapi masih dalam kewenangan polisi,” ucapnya saat dikonfirmasi Sabtu (14/6) siang. 

Sementara itu seperti dilansir Antara, berdasarkan keterangan dokter Hilda yang menerima korban SG pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 Wita di BIMC Hospital Kuta, terdapat luka goresan di bagian kepala kiri, luka di bagian dada kanan depan, bagian punggung atas kiri belakang, bagian lengan kiri, pantat kanan, dan juga luka di tulang kering kaki kiri. 7 pol, cr80, ant

Komentar