Komisi IV DPRD Bali Sambangi SMAN 2 Banjar
Sekolah Sampaikan Kerusakan dan Kekurangan Sarpras
SINGARAJA, NusaBali - Komisi IV DPRD Bali yang diwakili Putu Mangku Mertayasa dan I Gde Ketut Nugrahita Pendit, mengunjungi SMAN 2 Banjar, Kabupaten Buleleng, Jumat (13/6).
Anggota DPRD Bali ini mengecek sarana prasarana (sarpras) penunjang pembelajaran, yang memerlukan perbaikan karena kondisi rusak.
Mangku Mertayasa dihubungi, Sabtu (14/6), mengatakan kunjungan kerja menindaklanjuti laporan Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 2 Banjar Made Mahendra Eka Purusa, atas kondisi sejumlah bangunan sekolah yang mengalami kerusakan sedang hingga berat. Salah satunya tembok pagar sekolah yang jebol dampak cuaca ekstrem dua bulan lalu.
“Kami Komisi IV yang membidangi pendidikan memberikan support kebutuhan prioritas sekolah. Soal tembok pagar roboh ini dan juga bangunan gudang yang rusak berat di belakang, kami lihat kondisinya sangat membahayakan, sehingga kami akan sampaikan rekomendasi ke Disdikpora Bali untuk segera disiapkan anggaran perbaikan. Kami akan kawal terus,” ucap kader PDI Perjuangan asal Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng, ini.
Selain mengecek bangunan fisik sekolah, Komisi IV DPRD Bali juga melihat kesiapan sekolah dalam proses seleksi penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025–2026. Menurutnya juknis SPMB tahun ini yang sedikit berbeda dengan daya tampung sekolah terkunci awal sebelum proses dimulai, tidak memberikan peluang sekolah menerima siswa melebihi kapasitas. Hal ini pun ditekankan Mangku Mertayasa agar tetap dipedomani sekolah supaya tidak menimbulkan persoalan ke depannya.
Kepala Sekolah SMAN 2 Banjar Made Mahendra Eka Purusa, dihubungi terpisah mengatakan, sekolahnya saat ini membutuhkan bantuan dari pemerintah. Sebab banyak bangunan dalam kondisi rusak, terutama pada bagian atap. Mahendra menyebut kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu dan kembali disampaikan saat rapat dengar pendapat bersama Disdikpora Provinsi Bali beberapa waktu lalu.
“Selain pagar sekolah yang jebol akibat bencana, kami juga memerlukan perbaikan atap ruang guru dan TU, atap ruang perpustakaan juga rusak. Selain juga penambahan toilet dan ruang kelas baru (RKB). Untuk perbaikan dan pembangunan gedung sudah kami usulkan ke pusat dan tahun ini baru di-follow up lagi melalui program revitalisasi, mudah-mudahan bisa tahun ini,” kata Mahendra.
Mahendra juga menyebut kebutuhan paling mendesak saat ini adalah toilet siswa. Saat ini untuk 800-an siswa, toilet yang ada hanya 9 bilik, 5 di antaranya dalam kondisi rusak berat. Dia juga menyebut sekolah sangat memerlukan ruang aula untuk kegiatan siswa. Selama ini, jika ada kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah, dilaksanakan di halaman sekolah. Kegiatannya pun tidak dapat berjalan maksimal, karena setelah pukul 09.00 Wita, lapangan sekolah sudah mulai panas.
Terkait kesiapan SPMB, Mahendra menyebut tahun ini SMAN 2 Banjar hanya bisa menerima 9 rombongan belajar (rombel) saja, dari tahun sebelumnya 10 rombel. Hal ini terjadi karena ada satu kelas yang masih menggunakan ruang laboratorium sebagai ruang kelas sementara. “Harapannya ke depan kami bisa mendapatkan bantuan RKB, sehingga semua ruangan bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Nugrahita Pendit juga sempat masuk ke ruang kelas saat istirahat mengecek menu makan bergizi gratis (MBG) yang dinikmati siswa. Program MBG perdana di Buleleng ini sudah dimulai pada 19 Mei 2025 dengan menyasar 15 satuan pendidikan. Salah satunya SMAN 2 Banjar. 7 k23
Komentar