Desa Pemecutan Kaja Peringati Bulan Bung Karno, Angkat Nilai Perjuangan Lewat Lomba dan Aksi Sosial
DENPASAR, NusaBali.com — Memperingati Bulan Bung Karno yang jatuh setiap Juni, Pemerintah Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, menggelar serangkaian kegiatan edukatif dan sosial untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan sang Proklamator. Puncak kegiatan digelar pada Kamis (5/6/2025) di Kantor Perbekel Desa Pemecutan Kaja.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, dan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, seperti Ketua BPD sekaligus Penglingsir Puri Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya; Kabid DPMDP Kota Denpasar, I Dewa Ayu Ida Yanti; Perbekel Pemecutan Kaja, Anak Agung Ngurah Arwatha; serta para peserta dan warga desa.
Ketua panitia pelaksana, I Putu Wardana, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan dimulai sejak 3 Juni 2025 dengan aksi gotong royong di Banjar Merthayasa dalam rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat, dilanjutkan dengan pemberian paket sembako kepada tiga veteran dari Banjar Belong Gede dan Banjar Merthayasa. “Pada 4 Juni kami juga menggelar lomba mural. Karena durasi pengerjaannya cukup lama, kami majukan jadwal lomba ini,” ujarnya.
Puncak acara pada 5 Juni diisi berbagai lomba bertema perjuangan dan kebangsaan, antara lain lomba karaoke lansia, lomba melukis pot, menggambar, serta fashion show bertema Bung Karno yang diikuti 13 banjar se-Desa Pemecutan Kaja. Yang menarik, lomba fashion show juga melibatkan kepala dusun dan kelian adat sebagai peserta, dengan penampilan busana khas Soekarno.
Wardana yang juga alumni Universitas Warmadewa mengatakan, pelaksanaan Bulan Bung Karno tahun ini memasuki tahun ketujuh dan semakin mendapat antusiasme dari masyarakat. “Bukan soal siapa yang juara, tapi bagaimana semangat peserta menjaga nama baik banjar masing-masing, itulah bentuk nyata perjuangan yang kami maknai,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penanaman nilai perjuangan kepada generasi muda. “Minimal hafal lagu Indonesia Raya dan paham nilai-nilai konstitusi. Tantangan kita saat ini adalah era gawai. Kita tidak bisa menolak perubahan, tapi sejarah perjuangan harus tetap hidup di benak anak muda,” tegasnya.
Ke depan, pihaknya berencana menambah jenis lomba, seperti permainan tradisional dan edukasi sejarah. “Kami ingin tahun-tahun berikutnya kegiatan Bulan Bung Karno lebih kaya dan berdampak, sejalan dengan tema tahun ini yaitu Jagat Kerthi—pengabdian untuk semesta,” tutupnya. *m03
Komentar